Loading...
MEDIA
Penulis: Prasasta Widiadi 08:41 WIB | Jumat, 18 Desember 2015

Pengamat Sambut Baik Strategi Evolusi Internet Presiden RRT

Ilustrasi: Xi JInping (tengah) saat mengunjungi salah satu stan pameran di World Internet Conference II, di Wuzhen, Tiongkok, hari Rabu (16/12). (Foto: xinhuanet.com).

BEIJING, SATUHARAPAN.COM – Jim Breyer, pendiri dan Chief Executive Officer dari Breyer Capital menyambut baik beberapa poin penting dalam strategi penerapan teknologi  evolusi Internet yang dilakukan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Xi Jinping.

“Saya kagum pada pandangan strategis jangka panjang Presiden Xi Jinping, karena Presiden Xi tidak hanya memikirkan kewirausahaan yang dimulai dari internet, namun sangat menarik untuk berpikir tentang Internet 10 tahun dari sekarang dan apa artinya bagi peluang berwirausaha bagi pengusaha di Tiongkok dan di Amerika Serikat yang bergantung pada internet,” kata Jim Breyer, hari Kamis (17/12) seperti diberitakan Xinhua.

“Ketika saya hendak membicarakan  Internet dan teknologi, di Amerika Serikat dan di tempat lain, kita tidak sering melihat seorang pemimpin mengartikulasikan rencana tersebut antara 10 sampai 20 tahun bagi negaranya,” kata Jim.

Jim  menyebut banyak kebijakan Xi Jinping bukan mempermainkan pasar dan investor, namun  bagaimana Industri penyedia jasa internet saat ini di RRT menyentuh begitu banyak aspek mendasar dalam berwirausaha.

Jim pernah mendapati fakta perusahaan teknologi komunikasi dan internet di RRT dan Presiden Xi Jinping saling berkomitmen untuk saling mendukung, “Saya pernah baca RRT akan memberikan investasi dan dukungan teknis untuk memperluas akses Internet di negara berkembang,” kata Jim.

World Internet Conference

Jim menyebut bahwa perhelatan World Internet Conference II memberi pencerahan tidak hanya bagi pengguna internet, namun pebisnis lintas dunia yang gemar bertransaksi dengan menggunakan fasilitas online.

World Internet Conference II atau  Konferensi Internet Dunia Kedua diselenggarakan dari hari Rabu (16/12) sampai Jumat (18/12) di  Wuzhen, di Provinsi Zhejiang, Tiongkok.

Selain konfrensi yang dihadiri para pejabat penting dunia, dalam World Internet Conference II, menurut Xinhua, turut dimeriahkan stan pasar elektronik dan berbagai produk internet Tiongkok, seperti mesin pencari Baidu yang memiliki papan penunjuk yang menjelaskan layanan terjemahan online membantu komunikasi antara negara-negara Eurasia (Eropa dan Asia) yang saat ini sedang memperkuat infrastruktur regional dengan Program Jalur Sutera yang dipimpin oleh Tiongkok.

Zhao Houlin, sekretaris International Telecommunication Union, sebuah perusahaan penyedia jasa internet menyebut pentingnya internet saat ini adalah mengatasi kesenjangan jasa informasi digital dalam skala lebih besar. “ Saat ini banyak  negara berkembang tertinggal dalam infrastruktur internet padahal negara tersebut adalah mata  rantai perdagangan internasional,” kata Zhao.

Zhao memerinci di beberapa negara, kurang dari 7 persen dari populasi memiliki akses Internet dibandingkan dengan rata-rata global yakni sebesar 46 persen, naik menjadi 80 persen di beberapa negara maju.

Saat membuka World Internet Conference II  Xi Jinping menegaskan  inti dari Internet adalah konektivitas yang bernilai informasi. “Kita perlu infrastruktur TI (Teknologi Informasi, Red) yang lebih baik untuk arus informasi yang lancar," kata Xi.  

Xi menyebut teknologi informasi dan internet  dapat mempersempit kesenjangan digital antara negara.  

Dalam World Internet Conference II Perusahaan Internet RRT tertarik untuk memanfaatkan permintaan luar negeri dan membantu menutup kesenjangan tersebut. Alibaba memiliki rencana untuk meluncurkan sistem perdagangan elektronik global  yang disebut E-WTO. Sementara di sisi lain, Pembuat telepon Xiaomi sedang mempelajari bagaimana memasarkan produknya di  Afrika setelah sukses di Brazil dan Indonesia.

Valeriy  Matsel, Konsul Jenderal Belarus di Shanghai, mencari lebih banyak investasi dan kerjasama dari perusahaan RRT.

“Tiongkok, menurut saya berpengalaman dalam pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan internet, yang sangat dibutuhkan di negara-negara berkembang,” kata Matsel. (xinhuanet.com).

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home