Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 21:58 WIB | Minggu, 03 Januari 2016

Pengamat: Sedikit Kepala Daerah Punya Program Transportasi

Ilustrasi. Sejumlah truk melintasi ruas jalan Tol Cikampek di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (30/12). Kementerian Perhubungan melarang truk melintasi jalan tol terhitung mulai 30 Desember 2015 hingga 3 Januari 2016 guna mengantisipasi kemacetan arus angkutan jelang Tahun Baru 2016. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pengamat transportasi Djoko Setijawarno menyayangkan sedikitnya kepala daerah atau calon kepala daerah yang peduli dan memiliki program perbaikan transportasi di wilayahnya.
    
"Tidak sampai 10 kepala daerah di Indonesia yang memahami dan mau melaksanakan transportasi berkelanjutan," kata Djoko dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, hari Minggu (3/1).
    
Menurut dia sebagian besar kepala daerah lebih memilih untuk mengusulkan pelebaran jalan, pembangunan "flyover" atau "underpass" ketimbang menata transportasi umum.
    
"Kepala daerah lebih senang usulkan pelebaran jalan, bangun tol, bangun flyover atau underpass, bandara. Tapi minim selera membangun trotoar, jalur sepeda dan transportasi umum," jelas dia.
    
Pembangunan transportasi publik yang ramah terhadap masyarakat, khususnya di daerah selain ibukota, baru sekadar wacana dan belum ada realisasinya.
    
"Tidak sampai lima pemda dari 550-an pemda se-Indonesia yang dengan kesadaran dan APBD sendiri telah memiliki "masterplan" transportasi mum. Transportasi humanis di daerah baru sekadar wacana, belum ada kesadaran kepala daerah untuk menata transportasi dengan  serius," ucap Djoko.
    
Padahal, menurut dia, kerugian yang diakibatkan oleh permasalahan transportasi sudah cukup besar.
     
Biaya transportasi warga sudah di atas 25 persen dari pendapatan. Kecelakaan masih tetap tinggi. Pelajar beralih jadi menggunakan sepeda motor. Kelompok usia produktif korban terbesar kecelakaan," terang dia. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home