Loading...
BUDAYA
Penulis: Sabar Subekti 13:50 WIB | Selasa, 20 Juni 2023

Penulis Novel “Ayat-ayat Setan,” Salman Rushdie, Dapat Penghargaan dari Jerman

Penghargaan diberikan untuk karya sastranya dan tekad serta sikap positifnya dalam menghadapi bahaya.
Penulis Salman Rushdie menghadiri Gala Sastra Amerika PEN 2023 Kamis, 18 Mei 2023, di New York. Rushdie telah dianugerahi hadiah bergengsi Jerman untuk karya sastranya dan atas tekad serta sikap positifnya dalam menghadapi bahaya yang terus-menerus. Rushdie diumumkan pada Senin, 19 Juni 2023, sebagai pemenang Hadiah Perdamaian Perdagangan Buku Jerman tahun ini, yang dianugerahi 25.000 euro. (Foto: dok. AP/Frank Franklin II)

FRANKFURT, SATUHARAPAN.COM-Penulis Salman Rushdie dianugerahi penghargaan bergengsi dari Jerman untuk karya sastranya dan atas tekad serta sikap positifnya dalam menghadapi bahaya yang terus-menerus, kata penyelenggara hadiah, pada hari Senin (19/6).

Penghargaan Perdamaian Perdagangan Buku Jerman mengatakan penulis Inggris-Amerika itu akan menerima penghargaan di Frankfurt pada tanggal 22 Oktober.

Tulisan Rushdie “menggabungkan visi naratif dengan inovasi sastra, humor, dan kebijaksanaan yang konstan,” kata juri. “Dia menggambarkan kekuatan rezim kekerasan yang menghancurkan seluruh masyarakat, tetapi juga semangat perlawanan individu yang tidak dapat dihancurkan.”

Agustus lalu, Rushdie, penulis novel “Ayat-ayat Setan” ditikam berulang kali saat berada di panggung festival sastra di negara bagian New York, AS.

“Terlepas dari konsekuensi fisik dan psikologis yang besar yang masih dia perjuangkan, dia terus menulis, dengan cara yang imajinatif dan sangat manusiawi,” tulis juri Jerman.

“Kami menghormati Salman Rushdie atas tekadnya, sikap positifnya terhadap kehidupan, dan fakta bahwa dia memperkaya dunia dengan kesenangannya dalam bercerita.”

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini telah mengecam dia, dan men yebut sebagai bagian yang menghujat yang mengacu pada Nabi Muhammad dalam novel tahun 1988 karya Rushdie “The Satanic Verses.”

Khomeini mengeluarkan dekrit pada tahun berikutnya yang menyerukan kematian Rushdie, memaksa penulisnya bersembunyi, meskipun dia telah bepergian dengan bebas selama bertahun-tahun sebelum penusukan musim panas lalu.

Penghargaan dari Jerman, yang dianugerahkan dengan nilai 25.000 euro (setara Rp 410 miliar) telah diberikan sejak tahun 1950. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home