Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 09:44 WIB | Rabu, 22 Februari 2023

Yayasan di Iran Hadiahi Penyerang Salman Rushdie Tanah 1.000 M2

Pengarang novel “Ayat-ayat Setan” Salman Rushdie. (Foto: dok. Reuters)

TEHERAN, SATUHARAPAN.COM - Sebuah yayasan Iran memuji pria yang menyerang novelis Salman Rushdie tahun lalu, membuatnya terluka parah, dan mengatakan akan menghadiahinya 1.000 meter persegi tanah pertanian, TV pemerintah melaporkan pada hari Selasa (21/2) melalui saluran Telegramnya.

Rushdie, 75 tahun, kehilangan satu matanya dan kehilangan satu tangannya setelah penyerangan oleh seorang Muslim Syiah Amerika berusia 24 tahun dari New Jersey di panggung acara sastra yang diadakan di dekat Danau Erie di barat New York pada bulan Agustus.

“Kami dengan tulus berterima kasih atas tindakan berani pemuda Amerika yang membuat umat Islam bahagia dengan membutakan salah satu mata Rushdie dan melumpuhkan salah satu tangannya,” kata Mohammad Esmail Zarei, sekretaris Yayasan Penerapan Fatwa Imam Khomeini.

"Rushdie sekarang tidak lebih dari hidup-mati dan untuk menghormati tindakan berani ini, sekitar 1.000 meter persegi tanah pertanian akan disumbangkan kepada orang atau perwakilan hukumnya," tambah Zarei.

Serangan itu terjadi 33 tahun setelah Ayatullah Ruhollah Khomeini, pemimpin tertinggi Iran saat itu, mengeluarkan fatwa, atau dekrit agama, yang menyerukan umat Islam untuk membunuh Rushdie beberapa bulan setelah novel “The Satanic Verses” diterbitkan.

Beberapa Muslim melihat bagian dalam novel tentang Nabi Muhammad sebagai penghujatan.

Rushdie, yang lahir di India dari keluarga Muslim Kashmir, telah hidup dengan tawaran hadiah untuk kepalanya, dan menghabiskan sembilan tahun bersembunyi di bawah perlindungan polisi Inggris.

Sementara pemerintahan Presiden Mohammad Khatami yang pro reformasi menjauhkan diri dari fatwa pada akhir 1990-an, hadiah jutaan dolar yang menggantung di atas kepala Rushdie terus tumbuh dan fatwa itu tidak pernah dicabut.

Penerus Khomeini, Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei, ditutup akun Twitter-nya pada tahun 2019 karena mengatakan fatwa terhadap Rushdie “tidak dapat dibatalkan.”

Pria yang dituduh menyerang novelis itu mengaku tidak bersalah atas tuduhan percobaan pembunuhan dan penyerangan tingkat dua. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home