Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 21:42 WIB | Kamis, 26 Desember 2013

Penutupan Bandara Ngada Mencoreng Dunia Penerbangan

Bupati Ngada Marianus Sae (Foto: dari sergaptkp.com)

KUPANG, SATUHARAPAN.COM - Anggota Komisi V DPR-RI Saleh Husin menilai, tindakan Bupati Kabupaten Ngada Marianus Sae yang menutup Bandana Soa, Ngada telah mencoreng dunia penerbangan di Indonesia.

"Tindakan Bupati Ngada, Marianus Sae memblokir Bandara Soa, Ngada merupakan tindakan arogansi dan tidak dapat dibenarkan. Tindakan ini juga mencoreng dunia penerbangan Indonesia," kata Saleh Husin, Kamis (26/12), terkait penutupan Bandara Soa, Ngada.

Menurut dia, langkah yang ditempuh Bupati Ngada dengan menutup bandara adalah langkah yang keliru. 

Seharusnya kata anggota DPR-RI dari Fraksi Partai Hanura itu, sebagai seorang kepala daerah, Bupati justru memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.

Menurutnya, permasalahan tempat duduk (tiket) yang tidak tersedia seharusnya bisa dilakukan dengan komunikasi yang baik dengan pihak maskapai (merpati) untuk dicarikan jalan keluarnya bukan dengan cara menutup bandara.

"Ini adalah tindakan arogansi dan tidak dapat dibenarkan sama sekali dan ini sangat mencoreng dunia penerbangan Indonesia di mata internasional. Dan, untuk itu Kemenhub harus memberikan teguran ke pemda setempat terkait masalah tersebut," katanya. 

Kepala Merpati cabang Kupang, NTT, Djibrael de Hock secara terpisah mengatakan, akan menjatuhkan sanksi kepada karyawannya yang dinilai lalai menyediakan tiket pesawat untuk Marianus Sae, Bupati Kabupaten Ngada.

"Kalau misalkan (dari) hasil investigasi internal ditemukan ada karyawan yang lalai terkait penyediaan tiket untuk Bupati Ngada, maka saya akan memberikan skorsing. Kita juga mencari tahu karyawan siapa yang kemarin mengurus ini karena Bupati sendiri tidak pernah menyampaikan hal itu ke saya atau siapa pun," kata Djibrael.

Tetapi, yang pastinya menyangkut para pembeli tiket, semua diperhatikan, termasuk Pak Bupati Ngada, sehingga setelah kemarin, kita sudah berupaya maksimal untuk memilah-milah penumpang itu untuk bisa sediakan untuk Bupati. Logikanya, harus ada satu orang yang mengalah dan pada akhirnya bisa. Namun, informasinya yang agak sedikit lama sehingga beliau sudah telanjur membeli tiket di maskapai Trans Nusa," sambung Djibrael.

Namun terkait hal itu, Djibrael mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Bupati Ngada dan semuanya telah diselesaikan dengan baik. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home