Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 00:47 WIB | Rabu, 22 April 2015

Perang di Yaman 944 Meninggal 3.487 Cedera

Pasukan pendukung Houthi di Sanaa pada 16 April 2015 mengangkat senjata melakukan aksi demonstrasi menentang embargo senjata yang diberlakukan Dewan Keamanan PBB pada kelompok mereka. (Foto: reuters.com)

JENEWA, SATUHARAPAN.COM - WHO, Badan Kesehatan Dunia pada Selasa (21/4) melaporkan bahwa perang di Yaman sejak akhir Maret hingga 17 April tercatat telah membunuh 944 orang dan melukai 3.487 lagi hingga 17 April.

Badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa itu menyatakan angka tersebut berasal dari sarana kesehatan di Yaman, tapi angka sebenarnya mungkin lebih tinggi, karena banyak orang tidak sempat ke rumah sakit untuk perawatan.

Pada Jumat lalu, WHO menyebutkan korban tewas 767 orang dan yang terluka 2.906 dalam putaran terkini kekerasan itu, yang dimulai pada 19 Maret.

Angka WHO itu tidak membedakan warga atau petempur.

Yaman, secara strategis terletak di dekat jalur penting pelayaran dan berbatasan dengan negara kaya minyak Arab Saudi, terjerumus ke dalam kekacauan pada tahun lalu ketika pemberontak Syiah Houthi merebut ibu kota, Sanaa.

Persekutuan negara Arab Sunni pimpin Arab Saudi kian menghancurkan negara miskin itu dengan serangan udara pada bulan lalu terhadap pemberontak, dengan tekad mengembalikan kewenangan Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi, yang lari ke Riyadh saat pemberontak maju ke persembunyiannya di selatan, Aden.

Pada Selasa, petugas kesehatan di Yaman melaporkan bahwa 38 warga tewas dan 532 lagi luka akibat sekutu menyerang gudang peluru di ibukota Yaman itu pada Senin.

Jumlah baru korban tewas akibat serangan pada Senin itu berdasarkan atas angka dari empat rumah sakit.

Di antara korban tewas, tiga orang adalah karyawan saluran televisi Al-Yemen Al-Yawm, seorang di antaranya wartawan.

Serangan ganda itu memicu ledakan kuat yang meratakan rumah di sekitar sasaran dan mengguncangkan kawasan sekitarnya.

Gudang itu milik brigade peluru kendali pasukan khusus Pengawal Republik, yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh, yang dituding memihak pemberontak Houthi.

Dalam pekan keempat serangan pimpinan Arab Saudi terhadap pemberontak pada Selasa, pesawat tempur menggempur beberapa tempat milik pemberontak Houthi serta pasukan pendukung Saleh di seluruh ibukota, kata saksi.

Riyadh pada Maret membentuk persekutuan Arab Sunni, yang melancarkan serangan udara terhadap pemberontak saat mereka mendekati pengungsian Presiden Hadi di Aden. (AFP


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home