Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 16:12 WIB | Rabu, 09 September 2015

Pertamina Ingin Buat Storage Minyak, Rizal Ramli: Ngapain?

Ilustrasi. Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli (tengah) bersama dengan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong (kanan) dan Menteri Perindustrian Saleh Husin (kiri) saat hadir dalam rapat koordinasi di kantor Kementerian Maritim dan Sumber Daya Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, Selasa (25/8). (Foto: Dok.satuharapan.com/Dedy istanto).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengkritisi rencana PT Pertamina (Persero) untuk membangun fasilitas penyimpanan atau storage minyak.

Rencana tersebut, termasuk pembangunan kilang minyak, dibahas dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo di Jakarta, Selasa (8/9), yang juga dihadiri Rizal Ramli.

"Kami laporkan, kemarin ada rapat bersama Presiden dan menteri-menteri. Lalu ada keinginan untuk Pertamina untuk membangun storage supaya stok operasional naik dari 18 hari ke satu bulan," katanya dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR, di Jakarta, Rabu (9/9).

Rizal melanjutkan, ternyata pembangunan tempat penyimpanan minyak itu diprediksi memerlukan biaya 2,4 miliar dolar AS (Rp 34 triliun).

Namun, kata dia, Pesiden dan para menteri memutuskan, proyek tersebut bukan prioritas lantaran pasokan minyak yang setengahnya diimpor itu tidak seharusnya memberatkan keuangan perseroan.

"Kita membeli setengah juta barel minyak mentah setiap hari, membeli setengah juta finished oil setiap hari, ngapain kita bikin storage? Siapa yang jual barang ke Indonesia, mereka yang (harus) bikin storage-nya," katanya.

Rizal mengusulkan, agar pembangunan tempat penyimpanan minyak bisa dilakukan oleh pihak yang mengimpor minyak ke Indonesia.

"Atau diatur supaya kita cuma bayar biaya aksesnya," katanya.

Menurut dia, dengan demikian, pengeluaran Pertamina bisa dihemat 2,4 miliar dolar.

Sebelumnya, dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi, Selasa (8/9), Kepala Negara mengarahkan agar hingga tahun depan segera disiapkan pembangunan kilang dan tempat penyimpanan minyak.

Persiapan pembangunan kilang dan tempat penyimpanan minyak itu dilakukan agar pemerintah sudah memiliki fasilitas yang memadai pada 2018.

Kementerian ESDM sendiri menyatakan peraturan presiden (Perpres) terkait kilang minyak akan segera diterbitkan untuk mempercepat dan terintegrasi kilang nasional.

Rencananya kementerian yang dipimpin Sudirman Said itu akan merevitalisasi empat kilang agar bisa kapasitasnya bisa meningkat dari 1,5 juta barel per hari dari 850 ribu barel per hari serta membangun dua kilang minyak baru berkapasitas masing-masing 300 ribu barel per hari. (Ant)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home