Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 07:32 WIB | Rabu, 23 Maret 2016

Pesepak Bola Wales Dilarang Didampingi Pasangan di PE 2016

Ilustrasi: Pemain tim nasional Wales, Gareth Bale (kanan) dan pasangan hidupnya, Emma Rhys Jones (kiri), saat menghadiri pemutaran perdana sebuah film di Madrid, Spanyol beberapa waktu lalu. (Foto: express.co.uk).

CARDIFF, SATUHARAPAN.COM – Pelatih kesebelasan Wales, Chris Coleman, menjelaskan istri atau pacar pesepak bola tim nasional Wales tidak diizinkan mendampingi pemain yang akan bertanding selama penyisihan grup Piala Eropa (PE) 2016 di Prancis.

"Kami memiliki tiga pertandingan dalam sepuluh hari. Menurut saya tidak akan ada keluarga, tidak ada pacar, tidak ada istri di hotel kami. Tak ada waktu. Mereka akan memahami bahwa kita  melakukan pekerjaan penting,” kata Coleman seperti diberitakan situs berita Daily Mail, hari Selasa (22/3).

Catatan situs resmi Asosiasi Sepak Bola Eropa, UEFA, menjelaskan Wales berada di Penyisihan Grup B Piala Eropa 2016 bersama Rusia, Inggris, dan Slovakia.

Tim nasional Wales dijadwalkan akan menghadapi Slovakia hari Minggu (11/6) malam WIB di Stadion Parc Lescure, Bordeaux, Prancis.

Anak asuh Chris Coleman harus menghadapi negara tetangga, Inggris hari Rabu (16/6) malam WIB, di Stadion Felix Blaert, Lens, Prancis.

Laga penyisihan grup terakhir mengharuskan Wales bertemu Rusia hari Senin (20/6) malam WIB di Stadion Touluse, Toulouse, Prancis.

Coleman menjelaskan apabila skuatnya berhasil lolos dari fase grup, para pemain dapat bertemu dan berkumpul dengan keluarga.

Coleman mengemukakan bahwa para pemainnya dapat melakukan hal tersebut, apalagi keluarga sebagai sumber penyemangat di kala tim menghadapi tingkat kesulitan yang lebih tinggi.

Persiapan Tim Nasional Wales

Coleman mengemukakan menjelang tim nasional Wales menghadapi Piala Eropa 2016, dalam beberapa pekan mendatang tim nasional Wales akan melakukan pemusatan latihan di Dinard, Provinsi Brittany, Prancis.

"Kami nantinya melakukan beberapa aktivitas utama seperti persiapan, bepergian, dan bermain, sudah itu saja, kami tidak berpikir keluarga kami atau pasangan kami,” kata dia.

Coleman menyebut persiapan timnya tidak untuk bersantai, namun dia ingin membuat para pemain merasa lebih baik.

“Saat ini kami banyak melalui waktu, dan selama enam hari kami harus dapat memaksimalkan banyak peluang dan kesempatan,” kata Coleman.

Coleman mengemukakan timnya masih memiliki waktu yang cukup lama untuk mempersiapkan diri.

“Kami hanya beraktivitas sebentar di hotel, kami juga ingin berbaur dan bergaul dengan penggemar. Saya tahu, saya tidak ingin seluruh pemain berada di hotel terus-menerus karena rasanya pasti membosankan,” kata dia.

Kebijakan Pelatih Tim Nasional

Catatan Daily Mail menyebut beberapa pelatih sepak bola ternama dunia memiliki kebijakan berbeda-beda dengan pesepak bola dan pasangannya.

Mantan pelatih tim nasional Inggris asal Swedia, Sven Goran Eriksson, pernah dikritik beberapa pesepak bola tim nasional Inggris karena membiarkan istri atau pasangan pesepak bola malah membuat sensasi di media saat tim nasional Inggris berlaga di Piala Dunia 2006, yang mengakibatkan Inggris terhempas di Piala Dunia yang kala itu diselenggarakan di Jerman tersebut.

Seperti diberitakan Guardian beberapa tahun lalu, saat itu Eriksson mengizinkan istri dan pacar pesepak bola tim nasional Inggris 'untuk tinggal bersama-sama, bahkan diizinkan pergi ke spa yang sama'.

Eriksson mengatakan istri dan pasangan bukanlah pihak yang menyebabkan kekalahan. Sebaliknya para istri atau pasangan, atau kekasih, merupakan pihak yang seharusnya memompa semangat. “Itu bukan pendapat yang cerdas,” kata Eriksson.

Mantan pesepak bola tim nasional Inggris yang ikut berkomentar atas kebijakan Eriksson antara lain Rio Ferdinand. Pensiunan pemain belakang Manchester United tersebut mengatakan banyak paparazzi yang kala itu dia anggap melemahkan perjuangan kesebelasan Inggris. 

“Kami harus sibuk mengalah kepada media, karena kami tidak bisa berkonsentrasi ke sepak bola, sehingga pertandingan menjadi bagian yang terlupakan,” kata Ferdinand.

Sementara itu kebijakan  berbeda diterapkan pelatih tim nasional Inggris berikutnya, Fabio Capello. Mantan pelatih tim sepak bola Inggris asal Italia tersebut mulai sejak babak penyisihan Piala Dunia 2010 melarang istri dan pasangan pesepak bola Inggris memberi dukungan selama bertanding di Afrika Selatan. 

Ikuti berita kami di Facebook

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home