Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 21:06 WIB | Selasa, 25 November 2014

PGI Berharap Banyak Gereja Tumbuhkan Kesadaran Media

Sekretaris Umum PGI, Gomar Gultom (kiri) dan Ketua Umum PGI, Pdt. Henriette Tabita Lebang (kanan) saat memberi konferensi pers di Media Center PGI di Gunungsitoli. (Foto: Prasasta Widiadi).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) berharap banyak denominasi gereja menumbuhkan kesadaran tentang sadar atau pentingnya kehadiran media sebagai sarana komunikasi atau seruan gereja.

“Masalah yang ada saat ini adalah berhubungan dengan SDM, kita menyadari masalah yang timbul saat ini kurangnya sumber daya manusia khusunya di bidang media, salah satu persoalan komunikasi gereja gereja saat ini adalah minimnya media, kesadaran gereja-gereja terhadap media saat ini paling kecil,” kata Trisno Sutanto, Koordinator Peneliti dari Biro Penelitian dan Komunikasi (Litkom) PGI kepada sejumlah pewarta, Selasa (25/11) di Grha Oikoumene, kantor PGI, Jakarta Pusat.

“Kita sangat mengharapkan jejaring media, tidak hanya sebatas media kristen, kalau bisa nasional, dan tidak hanya mencakup dan meliput sidang raya saja tetapi kalau bisa aktivitas pgi lainnya dalam memberi masukan persoalan media yang dihadapi,” Trisno menambahkan.

Trisno mengungkapkan demikian dalam rangka evaluasi posisi dan peran media dalam menunjang kinerja Sidang Raya (SR) XVI PGI di Nias lalu, sekaligus mengambil strategi dan ancang-ancang untuk SR XVII yang akan di Sumba lima tahun mendatang.

Salah satu cara untuk mengatasi minimnya akses bagi media, kata Trisno, yakni dengan memperkuat jaringan pewarta kristiani di berbagai daerah dengan yang ada di Jakarta sehingga informasi di daerah dapat diterima jemaat dari berbagai penjuru tanah air.

“SR sealu diselenggarakan di daerah terpencil karena niat dari PGI supaya orang menaruh perhatian kepada daerah terpencil pemerintah khususnya sidang raya lima tahun mendatang akan diselenggarakan di Sumba, daerah yang lebih terpencil ketimbang Nias. Sebagai konsekuensinya adalah media, salah satu masalah yang paling sulit kita hadapi adalah akses internet padahal kita tahu saat ini media sekarang sangat membutuhkan internet,” Trisno menambahkan. 

Ketua IV Majelis Pekerja Harian (MPH) PGI, Pdt. Albertus Patty menambahkan bahwa kehadiran media bagi PGI merupakan angin segar, oleh karena itu dukungan bagi PGI diharapkan tidak hanya dari masyarakat setempat dan umat Kristen tetapi media diharap membantu penyebaran informasi tersebut.

“Berbagai gereja saat ini berusaha merespons berbagai persoalan masyarakat termasuk permasalahan oleh karena itu ini sudah menjadi poin penting kerja sama dengan media, maka saya yakin lima tahun ke depan pasti perhatian pada media akan jauh lebih baik. Karena lima tahun ini Sumba memiliki waktu yang tidak lama untuk memperbaiki sehingga kelancaran media bisa jauh lebih baik,” kata Albertus Patty.

Patty menambahkan PGI juga akan bersinergi dengan berbagai kelompok yang lain dalam menyebarkan berbagai informasi kegiatan,

“Misalnya dengan kelompok kelompok lintas agama. Artinya bahwa persoalan indonesia tidak dapat diselesaikan dengan sendirian, hanya oleh NU (Nahdlatul Ulama), Muhammadiyah, PGI, atau lembaga keagamaan lainnya,” Patty mengakhiri pembicaraannya.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home