Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 20:54 WIB | Jumat, 24 Juni 2016

Piala Eropa 2016: Menjaga Rekor Tanpa Hasil Imbang

Babak 16 Besar: Jerman vs Slovakia.
Julian Draxler (15), Skertel (3), Mario Gotze (19), Mario Gomez (23), Kimmich (27) dalam pertandingan persahatan Jerman melawan Slovakia di WWK Arena, Augsburg-Bavaria 29 Mei 2016. (Foto: zimbio.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pada pertandingan persahabatan antara Jerman melawan Slovakia di WWK Arena, Augsburg-Bavaria 29 Mei 2016, Hamsik dkk mengalahkan Jerman dengan skor 3-1.

Ketiga gol dicetak pemain Slovakia yang saat ini sedang on fire pada Piala Eropa 2016: Kucka, Hamsik, Duris menjadi motor serangan Slovakia saat mengalahkan Rusia dan menahan imbang Inggris di fase grup B.

Pertemuan Jerman dengan Slovakia selalu berakhir dengan kemenangan salah satunya. Dalam 10 pertemuan, Jerman memenangi 7 laga sementara Slovakia meraih 3 kemenangan tanpa ada hasil imbang sekalipun.

Menariknya, saat Jerman menghadapi Rep. Ceko dalam 6 pertandingan kesemuanya pun berakhir kemenangan pada salah satu kesebelasan. Jerman memenangi 4 laga dan Rep. Ceko memengi 2 pertandingan. Ini menjadi gambaran bahwa saat Jerman berhadapan dengan negara ber-DNA Kereta Api Cepat selalu berlangsung dalam tempo tinggi.

Pada pertemuan ke-11 Jerman dan Slovakia akan memperpanjang rekor untuk tidak bermain imbang karena salah satu dari kedua tim harus melanjutkan langkah pada babak gugur Piala Eropa 2016.

Saat masih tergabung dalam Cekoslowakia, kedua kesebelasan sering bertemu dalam turnamen resmi. Pada putaran final Piala Eropa 1980 keduanya tergabung dalam grup A. Dalam perjumpaan tersebut Jerman (Barat) memenangi pertandingan dengan skor 1-0 melalui gol yang dicetak Karl-Heinz Rummenigge.

Sebagai pemuncak grup A, Jerman Barat melaju ke final bertemu dengan Belgia, sementara peringkat kedua Cekoslowakia memperebutkan tempat ketiga menghadapi Italia. Jerman Barat keluar sebagai juara Piala Eropa 1980 setelah di final mengalahkan Belgia dengan skor 2-1. Cekoslowakia keluar sebagai juara ketiga setelah mengalahkan tuan rumah Italia melalui adu penalti.

Di putaran final itulah pelatih Slovakia Jan Kozak sebagi pemain bertemu Jerman (Barat) di turnamen besar serta turut mengantarkan Cekoslowakia meraih peringkat ketiga.

Kedua kesebelasan akan bertemu di Stadion Stade Pierre Mauroy, Lille Metropole 26 Juni 2016 pukul 18.00 waktu setempat atau 23.00 WIB.

Sejarah seolah selalu berulang dan Jan Kozak ditakdirkan untuk bertemu timnas Jerman baik saat menjadi pemain maupun pelatih. Jan Kozak membawa skuad Slovakia ke putaran final Piala Eropa dengan DNA kereta api cepat yang dipenuhi pemain-pemain energik di semua lini. Skertel-Hubocan-Pekarik di barisan pertahanan, Hamsik-Kucka-Weiss-Stoch di lini tengah, maupun Nemec-Duris di depan.

Barisan pemain Slovakia menawarkan permainan yang cepat. Rusia dan Inggris seolah dibuat tidak berdaya di fase grup B. Kekalahan di partai perdana menghadapi sesama debutan Wales karena keteledoran pemain belakang Slovakia yang membiarkan gelandang Aaron Ramsey bebas bergerak di jantung pertahanannya. Sebuah sontekan kecil diselesaikan oleh Robson Kanu membuyarkan permainan Slovakia di partai perdananya pada Piala Eropa.

Mental pemain kunci kemenangan

Menghadapi tim spesialis turnamen Jerman, pemain Slovakia harus lebih disiplin menjaga daerahnya. Bagaimanapun pemain Jerman lebih banyak teruji mentalnya dalam turnamen besar sehingga mereka bisa bermain dingin sepanjang pertandingan.

Terlebih saat ini Jerman sebagai juara Dunia 2014 membawa tim perpaduan skuad Piala Dunia 2014 dan pemain baru yang sudah mulai menemukan irama permainannya. Setelah beberapa pemain kuncinya didera cedera yang masih menghantui selama Piala Eropa 2014, pelatih Joachim Low mulai memasukkan pemain baru dan muda semisal Kimmich, Emre Can, Julian Drexler, Leroy Sane, Julian Weigl, yang dalam beberapa kesempatan dimainkan sebagai pengganti.

Satu hal yang masih menjadi kendala Low adalah ketiadaan penyerang haus gol di timnas Jerman masih belum terjawab hingga selesainya fase grup C. Mengurung sepanjang pertandingan dengan percobaan sebanyak 26 kali hanya menghasilkan satu gol oleh Gomez saat menghadapi tim Irlandia Utara menjadi gambaran lemahnya penyelesaian akhir tim Jerman.

Perjumpaan Jerman melawan Slovakia di babak 16 besar akan berlangsung dalam tempo tinggi. Ini akan berbeda dengan pertandingan persahabatan kedua kesebelasan beberapa waktu lalu. Siapapun tidak akan meragukan kemampuan Hamsik-Kucka-Weiss-Stoch yang telah memulangkan tim Beruang Merah Rusia lebih awal. Begitupun Khedira-Ozil-Schweinsteiger-Muller-Kroos, yang telah memberikan kontribusi di level klub maupun timnas negaranya. Ketika kemampuan skill hampir imbang, kolektivitas permainan dan mental pemain yang akan banyak berbicara. Terlepas Slovakia datang sebagai debutan, mental pemain Jerman lebih siap menghadapi turnamen besar.

Meskipun tidak memiliki penyerang murni, Jerman memiliki barisan gelandang yang memiliki kemampuan mencetak gol dari lini kedua. Teledor sedikit barisan pertahanan Slovakia, Ozil-Khedira-Gotze siap mencetak gol ke gawang Kozacik dalam pergerakan yang sering tidak terduga.

 

Perkiraan susunan pemain:

Jerman (5-3-2) : Neuer (gk/c), Hummels/Kimmich, Howedes, Hector, Mustafi, Can, Khedira, Ozil/Schweinsteiger, Muller, Kroos, Goetze/Schuerrle. | pelatih: Joachim Low

Slovakia (4-2-3-1): Kozacik (gk) Hubocan, Skertel (c), Gyomber, Pekarik, Hamsik, Kucka, Weiss, Stoch/Mak, Pecovsky, Nemec. | pelatih: Jan Kozak

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home