Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 06:25 WIB | Jumat, 24 Juni 2016

Piala Eropa 2016: Perebutan Panggung Dua Debutan Inggris Raya

Babak 16 Besar: Irlandia Utara vs Wales.
Penyerang Wales Aaron Ramsey merayakan golnya ke gawang Rusia pada pertandingan grup C Piala Eropa 2016. (Foto: gettyimages.com)

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Timnas Wales dan Irlandia Utara membuat langkah besar di Piala Eropa 2016 dengan lolos ke babak gugur dalam debut mereka

Satu kemenengan saat melawan Ukraina meloloskan Irlandia dari fase grup C sebagai salah satu peringkat ketiga terbaik setelah UEFA mengubah format babak gugur dengan melibatkan 16 tim. Beruntung Irlandia Utara memiliki agregat gol memasukkan-kemasukan yang tidak negatif sehingga bisa menyingkirkan Albania dan Turki yang sama-sama memiliki nilai tiga karena memenangi pertandingan terakhirnya.

Wales lolos ke babak 16 besar setelah menjadi pemuncak grup B mengungguli sesama timnas Inggris Raya, Inggris. Meskipun kalah pada pertandingan kedua saat berhadapan dengan Inggris, Wales tampil dominan dipertandingan terakhirnya saat mengalahkan Rusia dengan tiga gol tanpa balas. Pencapaian ini cukup fantastis mengingat Inggris sendiri saat berhadapan dengan Rusia hanya mampu menahan imbang 1-1.

Kedua kesebelasan sudah saling bertemu dalam 34 laga dimana Wales memenangi sebanyak 15 pertandingan, 7 pertandingan dimenangi Irladia Utara, sisanya berakhir imbang. Kedua kesebelasan belum pernah bertemu dalam sebuh turnamen besar. Meskipun di Piala Eropa 2016 mereka hadir sebagai debutan, Wales pernah mencapai babak 8 besar Piala Dunia 1958, sementara Piala Eropa 2016 menjadi debut Irlandia Utara pada semua turnamen mayor sepakbola.

Wales akan menghadapi Irlandia Utara pada 25 Juni 2016 pukul 18.00 waktu setempat atau pukul 23.00 WIB di Stadion Parc des Princes, Paris.

Satu wakil Inggris Raya di babak 8 besar

Setelah 'mati kutu' di pertandingan kedua saat menghadapi Inggris, Ramsey-Ledley-Joe Allen menemukan bentuk permainan terbaiknya saat menghadapi Rusia. Dalam 20 menit awal babak pertama Ramsey dan Neil Taylor sudah menyarangkan dua gol ke gawang Igor Akinfeev.

Peran kapten Ashley Williams dalam menyusun serangan saat menghadapi Rusia terlihat sejak barisan pertahanan Wales. Williams tidak memberikan ruang gerak bagi gelandang serang Rusia untuk lebih jauh melakukan penetrasi ke daerah pertahanannya. Yang terjadi Wales justru memainkan operan bola pendek-cepat langsung mengarah gawang, yang sebenarnya pola permainan ini menjadi ciri khas Rusia.

Pada pertandingan ketiganya, Wales mengalami peningkatan dalam hal kolektivitas permainan. Tren peningkatan permainan tersebut jika mampu dijaga oleh pemain-pemain Wales akan menyulitkan pemain Irlandia Utara.

Tidak kalah dalam hal kolektivitas permainan, Irlandia Utara dalam tiga pertandingan sebelumnya menunjukkan peningkatan kinerja di barisan pertahanannya. Setelah dikalahkan di partai perdana oleh Polandia, Irlandia Utara membekuk Ukraina dalam permainan adu cepat di lapangan tengah. Ini di luar kebiasaan tim-tim Inggris Raya.

Irlandia Utara justru keteteran saat menghadapi Polandia yang memainkan bola-bola panjang. Beruntung Cathcart-Evans mampu menutup pergerakan Milik yang cepat sehingga gawang McGovern hanya kebobolan satu gol.

Saat menghadapi Jerman lini tengah Irlandia Utara menjadi daerah yang lemah penjagaannya. Sepanjang pertandingan Khedira dkk mampu menguasai lapangan tengah dengan leluasa. Tidak adanya penyerang yang mematikan di tim Jerman serta penampilan gemilang penjaga gawang McGovern lagi-lagi menyelamatkan gawang Irlandia Utara dari bombardiran pemain Jerman.

Menghadapi Wales yang secara tradisional mereka sudah saling mengetahui kekuatan dan kelemahan masing-masing serta pola permainan yang hampir sama, peran pemain akan sangat dominan dalam memunculkan kreativitas di lapangan.

Di atas kertas pemain-pemain Wales lebih produktif dalam melancarkan serangan serta mencetak gol, namun Irlandia Utara telah mebuktikan mereka memiliki strategi pertahanan serta serangan balik yang tidak bisa dianggap remeh lawan. Tim-tim kuat Polandia dan Jerman memenangi pertandingan dengan skor tipis 1-0 dalam pertandingan tempo tinggi.

Ledley dan Allen akan diuji untuk membongkar pertahanan Cathcart-McAuley-Davis-Norwood. Jika mengalami kebuntuan mau tidak mau Bale harus turun menjemput bola agar serangan Wales tetap mengalir.

Davis sejauh ini menjadi salah satu gelandang box to box yang cukup bersinar di Piala Eropa 2016. Menghadapi Wales, peran Davis akan dominan dan akan beradu kreativitas dengan Williams yang mampu membangkitkan semangat pemain Wales saat mengalahkan Rusia.

Satu hal yang harus dicermati pelatih Chris Coleman, Irlandia Utara memiliki pemain kedua belas di bangku tribun penonton yang akan selalu memberikan semangat kepada tim kesayangannya. Pemain kedua belas yang terus bersemangat sepanjang pertandingan telah membantu banyak kesebelasan Irlandia Utara saaat menghadapi Jerman. Ini yang tidak dimiliki timnas Wales.

Dengan perjumpaan sesama tim Inggris Raya, setidaknya Inggris Raya telah meloloskan satu tim di babak 8 besar Piala Eropa 2016. Dan loncatan itu dilakukan oleh sesama tim debutan di Piala Eropa.

Perkiraan susunan pemain:

Irlandia Utara (4-4-2) : Michael McGovern (gk), McLaughlin, Cathcart, Evans, McAuley, McNair, Ferguson/Ward, Norwood, Davis (c), Baird, K. Lafferty. | pelatih: Michael O'Neill

Wales (5-4-1):  Hennessey (gk), Gunter, Chester, Williams (c), Davies, Taylor, Allen, Edwars/King, Ramsey/Ledley, Bale, Robson Kanu/Williams. | pelatih: Chris Coleman

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home