Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 01:00 WIB | Senin, 13 Juni 2016

Piala Eropa 2016: Panggung Terakhir Little Mozzart

Jelang Pertandingan Spanyol vs Rep. Ceko
Piala Eropa 2016: Panggung Terakhir Little Mozzart
Tomas 'Little Mozart' Rosicky, gelandang elegan Rep. Ceko (mirror.co.uk)
Piala Eropa 2016: Panggung Terakhir Little Mozzart
Timnas Spanyol (gettyimages.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dalam 20 tahun terakhir penyelenggaraan, 6 timnas secara konsisten lolos dalam babak final Piala Eropa. Keenam timnas tersebut adalah Italia, Jerman, Prancis, Portugal, Spanyol, dan Rep. Ceko.

Dalam fase grup babak final Piala Eropa 2016, juara bertahan Spanyol akan ditantang Rep. Ceko yang tergabung dalam grup D. Bertemu dalam satu grup seolah mengulang babak kualifikasi Piala Eropa 2012 dimana Spanyol dan Rep Ceko saat itu tergabung dalam grup C.

Dalam babak kualifikasi grup C Piala Eropa 2012, Rep. Ceko mengalami dua kali kekalahan dari Spanyol. Spanyol saat itu dalam performa terbaik sebagai juara Piala Dunia 2010 dan juara bertahan Piala Eropa 2008.

Tergabung dalam grup D timnas Turki dan Kroasia, dua keseselasan nasional yang memiliki sejarah sepakbola kuat menjadikan grup D sebagai salah satu grup neraka dalam Piala Eropa 2016.

Dengan gaya permainannya yang atraktif dalam penyerangan timnas Rep. Ceko dijuluki "kereta cepat" dengan gelandang Nedved, Pilar, maupun penyerang Milan Baros, Jan Koller yang selalu merepotkan pertahanan lawan dalam pergerakan yang cepat.

Dalam 20 tahun terakhir, pencapaian terbaik Rep. Ceko saat Piala Eropa 1996 saat dihentikan Jerman di partai final dengan skor 2-1. Pada masa itu baik gelandang maupun penyerang memiliki kemampuan menyusun serangan sekaligus mencetak gol.

Dengan tujuh pemain yang mampu mencetak gol yakni Jan Suchopárek, Karel Poborský, Patrik Berger, Pavel Kuka, Pavel Nedvěd, Radek Bejbl, Vladimír Šmicer, menjadikan Rep. Ceko sebagai timnas dengan kekuatan merata yang menakutkan.

Piala Eropa 2008 menjadi titik balik bagi timnas Spanyol. Dalam berbagai turnamen besar sebelaumnya, Spanyol selalu hadir sebagai tim favorit juara namun sering kandas di babak perempat final tanpa prestasi yang menggembirakan. Pada babak final Piala Eropa 2004 bahkan tidak lolos dari fase grup.

Luis Aragones membuat gebrakan saat pertama kali menangani timnas Spanyol dengan menjadikan talenta muda Xavi, Iniesta, Alonso, Torres sebagai tulang punggung dan mencoret pemain bintang dalam timnas yang ditanganinya untuk menerapkan permainan tiki-taka. Raul Gonzales yang selalu menjadi langganan timnas Spanyol adalah pemain yang merasakan dampak revolusi Aragones dengan tidak dipanggil dalam kualifikasi Piala Eropa 2008.

Langkah Aragones menjadi titik penting dalam persepakbolaan Spanyol. Dengan skuad mudanya, Aragones membawa timnas Spanyol pada partai puncak Piala Eropa 2008 dengan mengalahkan Jerman 1-0 melalui gol tunggal penyerang mudanya Fernando Torres.

Gaya tiki-taka yang mengandalkan permainan bola-bola pendek menjadi kekuatan yang mampu memporak-porandakan erbagai tipe permainan mulai dari total football, pertahanan grendel, kick and rush, hingga permainan lambat panas a la Jerman.

Langkah Aragones dilanjutkan penerusnya Vicente del Bosque. Di level internasional dengan skuad Piala Eropa 2008 yang semakin matang, Spanyol seolah tak terbendung. Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan menjadi puncak puncak pencapaian setelah memenangi tropi Piala Dunia dengan menggusur Belanda di partai final.

Keperkasaan timnas Spanyol berlanjut pada Piala Eropa 2012. Italia yang menahan imbang Spanyol 1-1 saat fase grup D, dalam perjumpaan di partai final tidak mampu membendung dengan kekalahan 4 gol tanpa balas. Spanyol menjadi negara pertama yang memenangi tropi Piala Eropa secara berturut-turut.

Setelah itu Spanyol seolah mengalami titik nadir dengan tidak lolos fase grup babak final kejuaraan Piala Dunia 2014 di Brasil disingkirkan Belanda dan Chili.

Spanyol lolos ke babak final Piala Eropa 2016 dengan menjuarai grup C saat kualifikasi. Trend positif mulai dituai del Bosque dengan meremajakan skuadnya.

Dalam kejuaraan Piala Eropa 2016, Spanyol dan Rep. Ceko akan bertemu di fase grup D pada hari Minggu 13 Juni 2016 di Stadion Stadium de Toulouse, Prancis pukul 15.00 waktu setempat atau hari Senin pukul 20.00 WIB.

Prediksi pertandingan

Kedua kesebelasan telah bertemu sebanyak 4 kali laga dimana Spanyol memenangi 3 laga, sementara Rep. Ceko belum pernah memenangi satu pun laga. Dalam dua pertemuan terakhir di babak kualifikasi Piala Eropa 2012 grup I Rep. Ceko mengalami kekalahan dari Spanyol dalam partai tandang maupun kandang.

Setelah gagal total di Piala Dunia 2014, del Bosque mulai berbenah dengan me-refresh skuadnya dengan memanggil pemain yang memiliki kontribusi nyata bagi klubnya. Nama besar tidak jaminan masuk dalam skema permainan del Bosque. Di awal del Bosque telah mencoret Torres maupun Diego Costa.

Di lini tengah hanya beberapa yang dipertahankan diantaranya Iniesta, David Silva, dan Fabregas. Selebihnya muka-muka baru semisal Alcantara, Isco, serta gelandang muda Atletico Madrid, Koke. Dengan komposisi tersebut, del Bosque mencoba hal baru di tengah perkembangan sepakbola akhir-akhir ini yang cenderung pragmatis.

Gelandang Spanyol akan bertarung dengan trio Plasil-Rosicky-Lafata yang meskipun sudah tidak muda lagi namun memiliki visi permainan yang tidak bisa dipandang enteng lawan. Meskipun lewat sayap Alcantara-Koke sedikit lebih bertenaga, del Bosque patut mewaspadai lima gelandang Rep. Ceko yang cukup disiplin menjaga wilayahnya.

Dalam performa terbaiknya, lini belakang Spanyol yang dijaga Juanfran-Pique-Ramos masih menjadi salah satu yang terbaik dalam mengawal daerah pertahanan ditambah dengan penjaga gawang De Gea, bisa dipahami bagaimana Spanyol hanya kemasukan 3 gol selama babak kualifikasi grup C. Tujuh pertandingan terakhir kualifikasi Piala Eropa grup C, gawang De Gea tidak pernah kebobolan termasuk saat menghadapi tim-tim dari Eropa timur seperti Slovakia, Ukraina, dan Belarus.

Perlu kerja ekstra dan hati-hati bagi Rosicky dkk untuk bisa menembus lapangan tengah dan barisan pertahanan Spanyol. Teledor sedikit dari tengah maupun sayap, Fabregas-Alcantara-Koke siap melaju mengirim umpan matang ke Morata, atau bahkan membuat gol cepat ke gawang Cech.

Dengan skuad yang tidak terlalu muda, Rep. Ceko bisa mengandalkan pengalaman pemain seniornya. Namun melihat catatan kemasukan 14 gol selama babak kualifikasi grup A, tidak ada cara lain bagi pelatih Rep. Ceko Vrba menghadapi gempuran dan kreativitas Fabregas dkk selain bermain disiplin menjaga posisinya.

Lengah sedikit, Morata/ Rodriquez siap menjebol gawang Cech. Lengah sedikit, dua pelatih di grup D Čačić dan Terim akan mencatat lubang pertahanan Rep. Ceko yang bisa dijadikan jalan masuk serangan pada pertandingan berikutnya.

=====

Perkiraan susunan pemain:

Rep. Ceko (4-2-3-1) : Cech (gk), Selassie, Sivok, Hubnik, Kadlec, Plasil, Darida,  Krejci/Dockal, Rosicky, Kolář,  Necid/ Škoda. | pelatih: Pavel Vrba

Spanyol (4-1-4-1) : De Gea (gk), Ramos, Juanfran/Bellerin, Piqué, Alba, Fàbregas, Iniesta, Silva/Rodriques, Alcântara/ Busquets, Koke, Morata/Rodríguez | pelatih: Vicente del Bosque

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home