Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 11:36 WIB | Jumat, 21 Oktober 2016

PM Irak: Pasukan Tentara Irak Maju Lebih Cepat ke Mosul

PM Irak: Pasukan Tentara Irak Maju Lebih Cepat ke Mosul
M109 pasukan Irak melepaskan tembakan ke arah desa Tall al Tibah, sekitar 30km sebelah selatan Mosul, 19 Oktober 2016, saat operasi perebutan kota itu dari tangan ISIS. Pasukan Irak bersiap merebut sejumlah area penting di sekitar Mosul, termasuk kota dengan komunitas Kristen terbesar di negara itu, untuk memperketat pengepungan benteng kelompok radikal tersebut. AHMAD AL-RUBAYE/AFP
PM Irak: Pasukan Tentara Irak Maju Lebih Cepat ke Mosul
Warga Irak yang melarikan diri dari desa Bajwaniyah, sekitar 30km sebelah selatan Mosul, mendekati pasukan keamanan sambil membawa bendera putih setelah pasukan Irak berhasil membebaskan desa itu dari kelompok ISIS, 18 Oktober 2016. Puluhan ribu tentara Irak berhasil membuat kemajuan di wilayah yang dikuasai ISIS di Mosul dalam serangan yang menurut Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan menjadi "perjuangan yang berat." AHMAD AL-RUBAYE/AFP
PM Irak: Pasukan Tentara Irak Maju Lebih Cepat ke Mosul
Pasukan Irak dikerahkan ke area al-Shourah, sekitar 45km di selatan Mosul, saat mereka bergerak ke arah Mosul yang dikuasai ISIS pada 17 Oktober 2016. AHMAD AL-RUBAYE/AFP
PM Irak: Pasukan Tentara Irak Maju Lebih Cepat ke Mosul
Polisi Irak mengenakan masker gas di pangkalan militer Qayyarah, sekitar 60km sebelah selatan Mosul, 16 Oktober 2016, saat mereka bersiap untuk merebut Mosil, kota terakhir yang dikuasai ISIS di negara itu, setelah berhasil merebut sejumlah wilayah dari kelompok itu pada 2014 dan 2015. AHMAD AL-RUBAYE/AFP

PARIS, SATUHARAPAN.COM - Pasukan Irak “maju lebih cepat daripada perkiraan” dalam serangan untuk merebut kembali Mosul dari ekstremis ISIS seperti diungkapkan Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi pada hari Kamis (20/10).

“Kami maju lebih cepat daripada perkiraan dari rencana kami,” kata Abadi seperti dijelaskan dalam tautan konferensi video pada pertemuan internasional yang diselenggarakan di Perancis dan Irak mengenai masa depan Mosul setelah dilancarkannya operasi pada pekan ini.

Menteri Pertahanan Prancis Jean-Yves Le Drian memperingatkan pada hari Selasa (18/10) kemarin pertempuran untuk merebut kembali kota terbesar kedua Irak itu bisa memakan waktu “berbulan-bulan.”

Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan dalam pertemuan pada hari Kamis bahwa jihadis sudah melarikan diri ke Raqa, benteng pertahanan mereka di negara tetangga Suriah.

“Kami tidak boleh salah dalam memburu teroris yang sudah kabur dari Mosul ke Raqa,” kata Hollande, menambahkan: “Kami tidak boleh membiarkan mereka yang ada di Mosul kabur.”

Operasi di Mosul dilancarkan pada Senin (17/10) dengan mengerahkan sekitar 30.000 tentara yang terlibat dalam operasi militer terbesar Irak sejak penarikan pasukan AS pada tahun 2011.

Perwakilan dari sekitar 20 negara termasuk Amerika Serikat, Turki, negara-negara Teluk dan negara anggota Uni Eropa menghadiri pertemuan di Paris yang dipimpin Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marc Ayrault dan Menteri Luar Negeri Irak Ibrahim al-Jaafari. (AFP)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home