Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 19:46 WIB | Minggu, 22 Januari 2023

PM Swedia: Pembakaran Alquran Tindakan Tidak Sopan

Pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Stram Kurs, Rasmus Paludan, selama manifestasi di luar kedutaan Turki di Stockholm, Swedia, 21 Januari 2023. (Foto: Reuters)

STOCKHOLM, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri Swedia mengutuk sebagai "sangat tidak sopan" terhadap pembakaran Alquran pada akhir pekan di Stockholm, yang telah meningkatkan ketegangan dengan Turki ketika negara Nordik itu mendekati Ankara atas keanggotaanya di NATO.

Politisi sayap kanan, Rasmus Paludan, membakar salinan kitab suci umat Islam pada hari Sabtu (21/1) di depan kedutaan Turki di ibu kota Swedia, Stockholm.

Marah karena Paludan diizinkan oleh polisi Swedia untuk melakukan protes, Ankara membatalkan kunjungan menteri pertahanan Swedia dan memanggil duta besar Stockholm.

Pada Sabtu malam, Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, tweeted: “Kebebasan berekspresi adalah bagian mendasar dari demokrasi. Tapi yang legal belum tentu sesuai. Membakar buku-buku yang suci bagi banyak orang adalah tindakan yang sangat tidak sopan.”

“Saya ingin mengungkapkan simpati saya untuk semua Muslim yang tersinggung dengan apa yang terjadi di Stockholm hari ini.”

Demonstrasi Paludan semakin merusak hubungan ketika Stockholm mencoba meyakinkan anggota NATO Turki untuk menyetujui Swedia dan Finlandia bergabung dengan aliansi militer.

Tawaran Swedia terhenti di tengah tuntutan Ankara agar Stockholm menyerahkan aktivis Kurdi dan mencegah aksi unjuk rasa yang menyerang kepemimpinan Turki.

Banyak negara Muslim mengatakan mereka marah dengan pembakaran Alquran pada hari Sabtu.

Maroko mengatakan "heran" pihak berwenang telah mengizinkannya terjadi "di depan pasukan ketertiban Swedia."

Indonesia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab juga mengutuknya, begitu pula Dewan Kerjasama Teluk (GCC) dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Indonesia mengatakan “tindakan penistaan terhadap kitab suci telah melukai dan menodai toleransi beragama,” menambahkan bahwa “kebebasan berekspresi harus dilakukan secara bertanggung jawab.”

Lusinan pengunjuk rasa berkumpul Sabtu malam di depan konsulat Swedia di Istanbul, tempat mereka membakar bendera Swedia dan meminta Turki memutuskan hubungan diplomatik dengan Stockholm.

Paludan, seorang aktivis Swedia-Denmark yang telah dihukum karena pelecehan rasis, memprovokasi kerusuhan di Swedia tahun lalu ketika dia melakukan tur keliling negara dan membakar salinan Alquran di depan umum. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home