Polisi AS Ditangkap, Dituduh Bantu Ekstremis
WASHINGTON D.C, SATUHARAPAN.COM – Seorang polisi yang bertugas di sistem transportasi metro di ibu kota Amerika Serikat (AS), Nicholas Young ditangkap atas tuduhan memberikan bantuan material kepada kelompok ekstremis Islamic State Iraq and Syria (ISIS), kata jaksa pada Rabu (3/8).
Young bekerja di Kepolisian Washington D.C untuk Transit Metro sejak 2003, ungkap Departemen Kehakiman dalam sebuah pernyataan.
Dia berkomunikasi selama bertahun-tahun dengan para agen rahasia dan seorang informan FBI, mendiskusikan pengetahuannya dan kepentingannya dalam aktivitas teror.
"Kepolisian Transit Metro memperingatkan pihak FBI tentang orang ini dan bekerja sama dengan pihak FBI di sepanjang penyelidikan hingga melakukan penangkapan hari ini," kata Manajer Umum Otoritas Metropolitan Area Transit Washington D.C, Paul Wiedefeld.
"Jelas sekali, tuduhan dalam kasus ini benar-benar menggangu. Mereka menggangu saya dan semua orang yang mengenakan seragam," dia menambahkan.
Young sudah bertemu sekitar 20 kali dengan informan FBI pada 2014 yang menyamar sebagai seorang militer cadangan AS keturunan Timur Tengah yang ingin bergabung dengan kelompok ISIS, kata Departemen Kehakiman.
Young diduga memberikan saran kepada orang tersebut tentang cara menghindar dari deteksi para penegak hukum saat melakukan perjalanan dan memberitahunya agar mewaspadai para informan.
Pada Juni 2015, Young mengirim email kepada agen FBI yang sedang menyamar untuk meminta saran tentang cara mengirim uang ke kelompok ISIS, kata jaksa. (Ant/AFP)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Penasihat Senior Presiden Korsel Mengundurkan Diri Masal
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Para penasihat senior Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, termasuk kepala...