Loading...
DUNIA
Penulis: Sotyati 13:17 WIB | Sabtu, 15 Maret 2014

Polisi di AS Manfaatkan Google Glass

Ilustrasi kepolisian memanfaatkan Google Glass. (Foto: guardianlv.com)

LOS ANGELES, SATUHARAPAN.COM - Sementara publik Amerika Serikat (AS) memperdebatkan etika penggunaan kamera yang dilekatkan di badan seperti pada Google Glass, polisi di beberapa kota di sudah menguji manfaatnya.

Departemen Polisi Los Angeles, seperti diberitakan VOA 15 Maret, baru-baru ini melengkapi sejumlah polisinya dengan kamera yang dilekatkan di tubuh yang harus dinyalakan setiap kali polisi berinteraksi dengan masyarakat.

Kota-kota seperti Forth Worth, Texas, dan Charlotte di North Carolina, telah mengujinya selama lebih dari satu tahun.

Satu tahun setelah kamera digunakan di Rialto, California, kepolisian di kota itu melaporkan insiden yang melibatkan polisi berkurang lebih dari 50 persen. Kepolisian Rialto mengatakan mereka telah menerima permohonan dari kepolisian di negara-negara lain, termasuk Brasil, Jepang, dan Inggris.

Berita yang muncul di guardianlv.com menyebutkan Kepolisian Kota New York (NYPD) dan Kepolisian Nasional Spanyol juga memanfaatkan Google Glass.

Sebuah sumber di NYPD kepada VentureBeat.com mengatakan, bagian yang menangani bidang analisis dan intelijen sudah melakukan uji coba pemakaian kacamata Google itu, walaupun NYPD tidak mengkonfirmasi kebenarannya.

Berbeda halnya dengan Nacional De Polica. Kepala kepolisian Spanyol Ignacio Cosido secara terbuka menyatakan sedang melakukan uji coba pemanfaatan Google Glass. “Kami bersungguh-sungguh mempertimbangkan keuntungan dari pemakaiannya,” kata Cosido.

Regulasi Lebih Ketat

Google, seperti diberitakan bbc.com 10 Maret lalu, memang semakin merambah pasar teknologi wearable (produk siap dikenakan seperti telepon genggam, kacamata, jam tangan, dan lain-lain, Red). Sampai sejauh ini, Google Glass masih menjadi perangkat yang paling menonjol dalam pasar teknologi wearable. Perangkat itu memiliki bingkai lensa mata yang dilengkapi dengan kamera dan layar kecil yang dikendalikan suara. Meskipun belum dijual secara umum, namun sejumlah orang, termasuk polisi, telah dipilih untuk menguji kepintaran Google Glass.

Google Glass dapat membantu polisi untuk mengecek nama tersangka kejahatan secara langsung dengan bantuan rekaman data yang dimiliki penegak hukum.

Walau prospektif,  pengamat mengatakan, penggunaan kamera di badan yang lebih luas harus dilindungi hukum. Para pendukung upaya itu mengatakan data video membantu pengumpulan bukti dan mencegah polisi menyalahgunakan wewenang. Tetapi, lembaga di AS yang menyoroti kebebasan sipil, American Civil Liberty Union (ACLU) menyerukan regulasi yang lebih ketat. (VOA/guardianlv.com/bbc.com)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home