Loading...
SAINS
Penulis: Equivalent Pangasi 20:44 WIB | Jumat, 16 Mei 2014

Politisi dan Pedofil Minta ‘Dilupakan’ dari Google

Googleplex, kampus terbesar Google. (Foto: Wikipedia)

CALIFORNIA, SATUHARAPAN.COM – Pengadilan Eropa memutuskan bahwa seseorang bisa meminta Google menghapus hasil pencarian yang sudah tidak relevan dan ketinggalan zaman, tulis BBC pada Kamis (15/5). Hasil putusan tersebut menjadi angin segar bagi sejumlah pihak yang ingin agar keburukannya dihapus dari Google sehingga orang tidak mengingat kesalahan yang mereka perbuat.

Seorang mantan politisi yang berusaha agar dirinya terpilih lagi meminta agar tautan ke artikel mengenai perilakunya di kantor dihapus. Sementara itu, seorang pria yang dihukum karena memiliki gambar pelecehan anak meminta agar tautan-tautan ke halaman yang memberitakan kasusnya dihapus. Selain itu, seorang dokter menginginkan agar ulasan negatif tentang dirinya dari para pasien dihapus.

Pihak Google sendiri belum berkomentar mengenai aturan tentang ‘hak untuk dilupakan’ itu dan memandang putusan tentang keadilan oleh Pengadilan Eropa sebagai sesuatu yang mengecewakan.

Google juga belum merilis berapa banyak permintaan untuk ‘dilupakan’ sejak Selasa (13/5).

Masalah bermula ketika seorang pria Spayol yang mengeluh bahwa pemberitahuan lelang rumahnya yang telah diambil alih muncul di Google. Menurutnya, hal itu telah melanggar privasinya.

Peraturan itu mengejutkan banyak orang karena kontradiktif dengan anjuran Uni Eropa yang pada tahun lalu mengatakan mesin pencari itu tidak perlu mengindahkan permintaan semacam itu.

Komisioner Uni Eropa Viviane Reding menganggap putusan itu sebagai, kemenangan atas perlindungan data pribadi warga Eropa, namun pihak lainnya mengkhawatirkan dampak buruk pada kebebasan berbicara.

Pendiri Wikipedia Jimmy Wales mengritisi peraturan itu dan menyebutnya sebagai ‘hal yang menakjubkan’. Sementara itu pendukung kebebasan berbicara dari The Index on Cencorship mengatakan, “pengadilan telah mengatakan bahwa keinginan seseorang lebih penting daripada kepentingan masyarakat terhadap sejumlah fakta di sekitarnya.”

Sebenarnya pengadilan mengatakan bahwa hanya tautan kepada informasi yang perlu dihapus, bukan informasi itu sendiri yang dihapus dari internet. Namun sejumlah kantor berita melihat sejak putusan pengadilan itu, terdapat peningkatan jumlah orang yang ingin agar artikel berita mengenai dirinya dihapus.

Marc Dautlich, pengacara dari Pinset Masons mengatakan Google akan menemui kesulitan dalam menerapkan aturan baru tersebut.

“Jika mereka mendapat permintaan banyak, apa yang harus mereka lakukan? Meminta seluruh orang di industri memilah-milah dokumen?” tanyanya.

“Saya tidak bisa mengatakan apa yang akan mereka lakukan. Tapi jika saya adalah mereka, saya akan menolak dan bilang pada orang-orang itu untuk menghubungi Kantor Informasi,” kata Dautlich. (bbc.com)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home