Loading...
SAINS
Penulis: Sotyati 12:55 WIB | Sabtu, 17 Mei 2014

Titik Panas Bermunculan di Riau

Titik api kebakaran hutan Riau hasil pantauan datelit MODIS Active Data dari Google Earth pada 2013. (Ilustrasi: mongabay.co.id)

PEKANBARU, SATUHARAPAN.COM - Sepanjang 2014 Satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) 18 milik Amerika Serikat yang dioperasikan Singapura merekam keberadaan 2.525 titik panas (hotspot) di daratan Provinsi Riau.

"Sementara untuk sepanjang Mei 2014, ada 31 titik panas yang bermunculan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Said Saqlul Amri kepada pers di Pekanbaru lewat pesan elektronik yang diterima Sabtu (17/5).

Titik panas atau hotspot diduga kuat sebagai peristiwa kebakaran hutan atau lahan penyebab polusi kabut asap yang setiap tahun melanda berbagai wilayah kabupaten/kota di Riau.

"Saat ini upaya antisipasi masih terus dilakukan agar tidak lebih banyak lahan yang terbakar," kata Said.

Menurut data instansi tersebut, titik panas terbanyak sepanjang Mei berada di Kabupaten Indragiri Hilir yakni mencapai sembilan titik dan di Bengkalis ada enam titik.

Sementara itu di Kota Dumai menurut data BPBD terdapat empat titik dan dikabarkan terus bertambah.

Kemudian peristiwa kebakaran lahan melanda Kabupaten Rokan Hilir dan Kampar dengan penemuan masing-masing ada tiga titik panas.

Selanjutnya di Pelalawan terdapat dua titik dan di Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, dan Siak serta Rokan Hulu masing-masing satu hotspot.

Data BPBD juga menguraikan untuk sepanjang 2014 jumlah titik panas yang berhasil direkam NOAA 18 ada sebanyak 2.525 titik tersebar di seleruh kabupaten/kota di Riau.

Terbanyak pada Februari dengan 1.272 titik dan pada Maret terdeteksi 1.122 titik.

Sementara pada Januari dan April NOAA mendeteksi kemunculan masing-masing 50 hotspot dan pada Mei masih terekam 31 titik. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home