Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 12:16 WIB | Sabtu, 01 Maret 2014

Politisi Partai Islam dan Nasional Beda Tipis

Jusuf Kalla. (Foto: jusufkalla.info)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Mantan Wakil Presiden H Muhammad Jusuf Kalla (JK) menilai beda antara partai politik (parpol) Islam dengan parpol nasional itu tipis.

"Perbedaan tipis tersebut antara lain terlihat dari perilaku politisi atau elit-elit partai politik (parpol) itu sendiri, yang hampir sama, misalnya korupsi," kata JK dalam sambutan pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PKB-PII) di Jakarta, Jumat (28/2) malam.

Ketua Dewan Kehormatan Pengurus Pusat PKB-PII itu berharap PKB-PII beserta jajarannya, termasuk Pelajar Islam Indonesia (PII) agar lebih meningkatkan peran dalam perpolitikan di negara kepulauan tersebut, tidak terkecuali pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.

Oleh sebab itu, keluarga besar PII yang mempunyai hak memilih agar menggunakan hak tersebut dengan sebaik-baiknya, terlebih dalam upaya mewujudkan kekuasaan yang damai dan berbudaya.

"Karena bila tidak melakukan peran aktif atau tak menggunakan hak pilih tersebut dengan sebaik-baiknya bisa sebagaimana isi pantun Malaysia, yang cukup bermakna, yakni `hilang kekuasaan, hilang segala-galanya," demikian Jusuf Kalla.

Menurut dia, Indonesia lebih damai dan berbudaya bila dibandingkan dengan sejumlah negara lain.

"Karenanya kita lebih beruntung dari negara lain tersebut," tandasnya tanpa merinci negara yang tingkat kedamaian dan budayanya lebih rendah dari Indonesia, kecuali mengajak agar bersama-sama menjaga keadaan yang sudah baik tersebut.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat PKB-PII H Soetrisno Bachir mengharapkan anggota organisasinya mendatangkan manfaat bagi umat dan bangsanya.

Di hadapan peserta Rakernas itu, mantan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) itu berpendapat banyak hal yang bisa mendatangkan manfaat bagi kemaslahatan umat.

"Sebagai contoh bidang pendidikan serta meningkatkan ekonomi kerakyatan, guna memberantas kebodohan dan menghilangkan kemiskinan, yang selama ini masih menjadi persoalan bangsa Indonesia," demikian Soetrisno Bachir.

Rakernas yang berlangsung pada 28 Februari - 3 Maret 2014 itu juga dihadiri perwakilan PKB-PII dari Malaysia, Mesir dan Australia dengan tema "Dari Umat Islam untuk Pemilu 2014 yang Bermartabat". (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home