Loading...
INDONESIA
Penulis: Francisca Christy Rosana 19:08 WIB | Senin, 12 Januari 2015

Polres Jaktim: Tahapan Agar Kampus Bebas Narkoba

Polres Jaktim: Tahapan Agar Kampus Bebas Narkoba
AKBP Maryono, SH, MH, Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat (Kasat Binmas) Polres Jakarta Timur saat menghadiri acara Coffee Morning Universitas Kristen Indonesia (UKI) di Kantor Rektorat UKI, Cawang, Jakarta Timur pada Senin (12/1) pagi. (Foto-foto: Francisca Christy Rosana)
Polres Jaktim: Tahapan Agar Kampus Bebas Narkoba
Kapolsek Kramat Jati, Kompol Handini, SH (kiri) dan Maryono, Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat (Kasat Binmas) Polres Jakarta Timur.
Polres Jaktim: Tahapan Agar Kampus Bebas Narkoba
Angel Damayanti, Kepala Biro Humas UKI (kiri) dan Maruarar Siahaan, rektor UKI (kanan).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kampus yang aman selalu menjadi dambaan seluruh civitas akademik. Situasi akademik yang sehat secara otomatis membantu mahasiswa memperoleh lingkungan belajar yang nyaman.

Salah satu hal yang dapat menciptakan lingkungan sehat untuk belajar adalah kampus bebas narkoba.

AKBP Maryono, SH, MH, Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat (Kasat Binmas) Polres Jakarta Timur mengatakan ada beberapa tahap yang harus dilakukan pihak universitas untuk mensterilkan kampus dari narkoba.

“Sebelum melakukan tes narkoba untuk mahasiswa, kita yakinkan dari mulai pegawai, security, dan civitas akademik semuanya bebas dari narkoba. Zaman sekarang tidak usah kita malu. Mulai dari dalam dulu, baru nanti mengarah ke mahasiswa,” kata Maryono saat menghadiri acara Coffee Morning Universitas Kristen Indonesia (UKI) di Kantor Rektorat UKI, Cawang, Jakarta Timur pada Senin (12/1) pagi.

Maryono meminta satu orang dari pihak universitas untuk menjadi tokoh kunci yang akan bekerja sama dengan Polres dan Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan tes narkoba di lingkungan kampus.

“Teknisnya hanya satu orang yang berkomit supaya kita ketahui jika ada pengguna narkoba. Jangan dibocorkan dulu pemeriksaannya,” kata Maryono.

Selanjutnya, Maryono meminta pihak kampus, dalam hal ini kampus UKI, untuk mengajukan surat resmi kepada Polres Jaktim untuk memperlancar komunikasi bila suatu saat terjadi hal-hal yang mengganggu keamanan kampus.

“Harmonis antara polres dan instansi pendidikan itu penting. Kerja sama dan hubungan baik perlu dijalin antara pihak kepolisian dan kampus UKI, bukan hanya pada saat ada masalah,” kata Maryono.

Sementara itu Kapolsek Kramat Jati, Kompol Handini, SH menambahkan pihak kampus perlu memasang cctv untuk meningkatkan keamanan.

“ Tujuannya, seandainya terjadi sesuatu kita bisa melihat kembali apa yang terjadi,” kata Handini.

Berantas Narkoba

UKI beberapa waktu lalu telah berkomitmen untuk melakukan pemberantasan narkoba di lingkungan kampus. Pihak UKI telah meminta Gubernur DKI Jakarta untuk membuat pintu keluar-masuk khusus bagi warga sekitar UKI Cawang sehingga akses UKI dapat dibatasi atau diawasi. Sebagai kompensasinya, pihak UKI juga bersedia memberikan fasum atau fasos bagi fasilitas perluasan jalan dan penghiijauan.

Selain itu, UKI juga telah membentuk Tim Satgas Anti Narkoba dengan dr Desy Ria Simanjuntak (Kepala Biro Kemahasiswaan) sebagai ketua Satgas.

Sementara, Rektor UKI Dr Maruarar Siahaan mengatakan UKI masih membutuhkan bantuan pihak kepolisian (polres/polsek) dalam hal pengamanan, terutama ketika terjadi serbuan atau kepungan dari oknum mahasiswa dan alumni.

“Perlu ada SOP yang jelas dan tegas tentang kewenangan Kepolisian untuk masuk ke dalam kampus,” kata Maruarar.

Sebelumnya, pada 18 Desember lalu Badan Narkotika Nasional (BNN) menggeledah kampus UKI. Penggeledahan dilakukan untuk mencari penyebaran dan penggunaan narkotika di kampus tersebut. Tim yang dipimpin Komisaris Besar Slamet Pribadi membawa anjing pelacak ke dalam kampus. Dalam penggeledahan tersebut, petugas menemukan ganja, alat isap sabu, dua plastik penyimpan sabu, dan tiga senjata tajam jenis parang serta samurai di ruang Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Teknik.

Sebanyak dua karung berisi botol bekas minuman keras juga ditemukan di salah satu ruangan di Fakultas Teknik. Botol-botol itu diduga akan dijadikan bom molotov saat melakukan unjuk rasa.

Pada 27 November, pihak UKI, BNN, dan kepolisian juga menggelar razia narkoba di Kampus Pasca-Sarjana Dipenogoro. Menurut rilis yang diterima satuharapan.com,  razia ini berhasil menangkap empat orang pengguna narkoba. Keempat orang tersebut merupakan alumni mahasiswa Fakultas Hukum, satu di antaranya berstatus mahasiswa pascasarjana Magister Ilmu Hukum (MIH).

Beberapa waktu sebelum razia dilakukan, pihak UKI mendapati beberapa oknum melakukan kegiatan mencurigakan  di ruang pecinta alam. Jajaran rektorat melalui Sekretaris Universitas Ir. Lolom Hutabarat, MT telah melakukan tindakan persuasif agar ruangan tersebut dikosongkan, tetapi selalu direspons dengan ancaman dan intimidasi.

Melalui penggeledahan narkoba di lingkungan kampus, UKI ingin menciptakan suasana kampus yang aman, nyaman, dan sehat untuk belajar. 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home