Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 16:09 WIB | Selasa, 13 Desember 2016

Polri Beberkan Skenario Aksi Amaliyah DYN

Kepala Bagian Mitra Divisi Humas Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono (tengah) menunjukan gambar jenis bom Triacetone Triperoxide (TATP) yang memiliki daya ledak mencapai 300 meter dan memiliki kecepatan sekitar 4.000 kilomenter/jam.yang berhasil diamankan oleh Densus 88 dalam kasus pengungkapan temuan bom di Perum Bintara Jaya VIII, Bekasi yang digelar di kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Minggu (11/12). Kepolisian Republik Indonesia telah mengamankan empat orang tersangka dan masih ada dua orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). (Foto: Dok.satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Polri membeberkan skenario jaringan DYN (Dian Yulia Novi) dan MNS (Nur Solihin) yang diduga hendak mengebom lingkungan Istana Negara, Jakarta pada Minggu (11/12) pagi.

“Skenarionya, pada hari Minggu (11/12) pagi, MNS dan AS mengantar Saudari DYN ke Masjid Istiqlal. Kemudian DYN berjalan kaki sendirian ke Istana,” kata Kepala Bagian Kemitraan Biro Penerangan Masyarakat Polri Kombes Pol Awi Setiyono, di Mabes Polri, Jakarta, hari Selasa (13/12).

DYN rencananya menjadi calon "pengantin" dalam aksi amaliyah tersebut. Rencananya aksi tersebut menargetkan momen pergantian petugas jaga Paspampres di Istana Negara.

Skenario tersebut terungkap berdasarkan pengakuan para terduga teroris.

Pada hari Sabtu (10/12), Densus 88 menangkap tiga terduga teroris, MNS dan AS (laki-laki) serta DYN (perempuan).

MNS dan AS ditangkap di Jalan Layang Kalimalang, Bekasi. Sementara DYN ditangkap di rumah kontrakan di Jalan Bintara Jaya 8 Bekasi, Jawa Barat.

Polisi menemukan barang bukti berupa bom rakitan berbentuk penanak nasi elektronik (rice cooker) di kamar 104 kontrakan tiga lantai itu.

Tim Gegana Polda Metro Jaya meledakkan satu dari tiga bom aktif yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) pada Sabtu (10/12) malam.

Sedangkan terduga teroris berinisial S alias Abu Izzah ditangkap di daerah Sabrang Kulon Matesih, Kabupaten Karanganyar, Solo, Jawa Tengah, pada hari yang sama.

Dari hasil pemeriksaan sementara, keempat orang tersebut diduga kuat merupakan jaringan petempur ISIS asal Indonesia, Bahrun Naim. (Ant)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home