Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 15:57 WIB | Selasa, 13 Desember 2016

Ratusan Warga Rembang Minta Pabrik Semen Beroperasi

Warga Kabupaten Rembang pendukung pembangunan pabrik semen membentangkan poster saat berunjuk rasa di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (13/12). Mereka yakin dan percaya dengan beroperasinya pabrik semen akan membawa manfaat bagi kehidupan perekonomian dan pembangunan sosial di Kabupaten Rembang. (Foto: Antara)

SEMARANG, SATUHARAPAN.COM - Ratusan warga dari sejumlah desa di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, melakukan aksi damai guna meminta agar pabrik PT Semen Indonesia tetap beroperasi pada 2017.

Aksi damai yang mendapat penjagaan cukup ketat dari kepolisian berlangsung di depan kantor Gubernur Jawa Tengah di Semarang, hari Selasa (13/12). 

Selain berorasi secara bergantian dan membawa spanduk serta poster bertuliskan dukungan terhadap pabrik semen, warga juga menampilkan beberapa kesenian dari berbagai daerah seperti Tari Topeng Ireng, Reog Ponorogo, dan aksi teatrikal.

Setelah beberapa saat menggelar aksi damai, sejumlah perwakilan warga Rembang yang mendukung beroperasinya pabrik semen diterima oleh Asisten Pemerintahan Setda Provinsi Jateng Siswo Laksono dan Kabiro Humas Sinoeng N Rachmadi.

Dalam audiensi terbuka tersebut, warga Desa Tegaldowo, Dwi Joko Supriyanto, mengungkapkan bahwa banyak pihak yang menolak berdirinya pabrik semen dengan mengatasnamakan warga Rembang.

"Kami minta pihak terkait untuk tidak mudah percaya pada warga yang menolak pabrik semen yang mengatasnamakan warga di sekitar pabrik semen," katanya.

Menurut dia, ulah pihak-pihak yang menolak pabrik semen dengan mengatasnamakan warga Rembang itu mengakibatkan warga menjadi resah.

"Yang ribut (menolak pabrik semen Rembang) itu warga Pati, bukan warga Rembang," ujarnya.

Achmad Michdan selaku Koordinator Tim Advokasi Penyelamat Aset Negara mengatakan bahwa masyarakat yang benar-benar berada di sekitar pabrik itu ingin pabrik semen segera beroperasi.

Ia mengaku sudah melakukan survei langsung ke lokasi sekitar pabrik semen dan diketahui ada warga yang menolak tapi jumlahnya hanya lima persen.

"Mengenai isu yang menyebutkan bahwa pabrik semen mencemari lingkungan itu perlu dilakukan audit lingkungan guna memastikannya," katanya.

Waid, salah seorang pekerja pabrik semen asal Desa Timbrangan menyebutkan karyawan sudah merasa nyaman bekerja di pabrik.

"Kami ingin pabrik semen tetap berdiri dan beroperasi," ujarnya.

Asisten Pemerintahan Setda Provinsi Jateng Siswo Laksono mengaku akan meneruskan apa yang telah disampaikan 
perwakilan warga pendukung pabrik semen ke Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

"Kendati demikian, kami memohon warga Rembang agar menjaga kondusivitas di wilayah masing-masing," katanya.

Sebelum meninggalkan ruang audiensi, perwakilan warga menyerahkan spanduk yang ditandatangani 1.000 warga sebagai bentuk dukungan terhadap segera beroperasinya pabrik PT Semen Indonesia. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home