Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 07:45 WIB | Jumat, 22 Juli 2016

Polri Pantau Propaganda Radikalisme di Dunia Maya

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian (tengah) memberikan keterangan pers terkait penembakan teroris kelompok Santoso di Jakarta, Selasa (19/7). Kapolri memastikan salah satu terduga teroris yang tewas dalam baku tembak dengan Satgas Operasi Tinombala di daerah Tambarana, Poso, Sulawesi Tengah, Selasa (18/7) adalah Santoso alias Abu Wardah, setelah melakukan cek sidik jari jenazah. Sedangkan jenazah satu lagi adalah Mukhtar anak buah Santoso. (Foto: Antara)

MATARAM, SATUHARAPAN.COM - Polri meningkatkan pantauan propaganda radikalisme di dunia maya pascatewasnya pimpinan Majelis Mujahidin Indonesia Timur, Santoso di Poso, Sulawesi Selatan.

Langkah itu dilakukan karena melihat dari sisi perkembangan teknologi di dunia maya yang kian canggih khususnya melalui media sosial. Masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan berbagai perkembangan teknologi di dunia maya.

"Kita lakukan upaya `monitoring` seluruh kegiatan personal atau pun kelompok masyarakat, khususnya yang berbau radikalisme. Upaya yang kami lakukan tetap dengan mengedepankan patroli di dunia siber," kata Kabag Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul kepada wartawan, di Mataram, hari Jumat (22/7).

Menurut Martinus, selain digunakan sebagai sarana untuk memperoleh informasi, media sosial dinilainya sudah menjadi bagian dari kebutuhan primer masyarakat Indonesia untuk berinteraksi dengan sesamanya.

Untuk itu, dengan rutin menggelar patroli di dunia maya, pihak kepolisian dikatakannya mampu mengakses maupun menginventarisir seluruh kegiatan yang ada di dunia maya.

"Kita bisa mendatanya, apakah itu secara personal, kelompok atau bahkan website mana yang sifatnya sengaja membawa paham radikalisme melalui dunia maya, kita inventarisir," kata dia.

Namun, kata dia, sepanjang propaganda tersebut masih belum menyentuh terhadap aksi radikalisme, pihak kepolisian akan mengedepankan upaya persuasif, salah satunya dengan menjalin komunikasi kepada yang bersangkutan.

"Kita lakukan dengan pencegahan, mengedepankan upaya persuasif, disini ada peran dari satuan humas, binmas, maupun intelijen. Merekalah yang berperan aktif untuk melakukan pencegahan," ujarnya.

Seperti yang diketahuinya bahwa Kapolda NTB Brigjen Pol Umar Septono dan jajarannya bersama sejumlah pejabat tinggi dari Pemerintah Provinsi NTB, datang berkunjung ke Kabupaten Bima untuk memantau kondusifitas yang ada di wilayah setempat.

Kunjungan itu sekaligus memperingati hari jadi Kabupaten Bima ke-376 yang diselenggaralan di lapangan persiapan kantor Bupati Bima, pada Kamis (21/7).

"Kunjungan itu merupakan bagian dari upaya menjaga stabilitas keamanan, sekaligus mempererat silaturahmi dengan masyarakat disana," kata Martinus. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home