Loading...
INDONESIA
Penulis: Sabar Subekti 11:05 WIB | Sabtu, 22 Mei 2021

Polri: Satgas Madago Raya Masih Buru Kelompok MIT

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, hari Selasa (18/5).(Foto: Humas Polri)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Poso, Sulawesi Tengah masih terus diburu Satgas Madago Raya usai melakukan pembunuhan keji terhadap beberapa petani. Polri menyatakan telah mengetahui lokasi di mana anggota MIT biasa beraksi.

“Sebenarnya sudah diketahui (lokasi Ali Kalora dan kawan-kawannya). Wilayah mereka bermain itu aparat keamanan sudah mengidentifikasi dan medannya memang tidak mudah,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, hari Selasa (18/5).

Hanya saja, kata Rusdi, mereka tidak diam di satu tempat. Anggota MIT juga tetap bergerak seperti makhluk hidup pada dasarnya. Dia menegaskan DPO MIT masih berjumlah sembilan orang. Satgas Madago Raya terus melakukan pengejaran terhadap mereka.

Mereka itu pelaku-pelaku pembunuhan yang terjadi terakhir. Memang membutuhkan sumber daya yang besar. Artinya fisik personelnya, logistiknya, peralatannya, itu membutuhkan sesuatu yang besar, katanya.

Sebelumnya dilaporkan bahwa Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora kembali beraksi dengan melakukan pembunuhan keji terhadap petani di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Dalam 100 hari kerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, kelompok MIT belum bisa dibinasakan.

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menegaskan Satgas Madago Raya yang ada di Poso masih bekerja. Dia meminta masyarakat tidak membayangkan kondisi geografis di Poso seperti di Jakarta.

“Di sana, geografisnya tidak sama seperti kita bayangkan di Jakarta maupun di tempat-tempat lain yang tidak banyak tantangan,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono. Kondisi geografis di Poso tempat MIT beraksi merupakan gunung yang membuat tidak semua personel bisa naik. Menurut dia, kondisi tubuh anggota harus disesuaikan di sana.

“Di sana ada gunung yang kalau di atas kadar oksigennya berkurang. Tidak semua personel bisa naik ke sana. Dan kondisi badan, tubuh, yang harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan di sana,” tuturnya.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home