Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 18:26 WIB | Kamis, 10 Desember 2020

Prancis Selidiki Puluhan Masjid Yang Dinilai Mengobarkan Ekstremisme

Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin. (Foto: dok. Reuters)

PARIS, SATUHARAPAN.COM-Prancis pada Kamis (3/12) mulai menyelidiki puluhan masjid yang diduga mengobarkan ideologi Islamis untuk memerangi meningkatnya ancaman ekstremisme agama, kata Menteri Dalam Negeri, Gerald Darmanin.

Pemerintah telah meluncurkan apa yang disebutnya tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap "separatisme" menyusul beberapa serangan Islamis di Prancis pada musim gugur ini, termasuk pemenggalan kepala seorang guru yang telah menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di kelasnya.

Darmanin mengatakan 76 masjid dari lebih dari 2.600 tempat ibadah Muslim telah ditandai sebagai kemungkinan ancaman terhadap nilai-nilai Republik Prancis dan keamanannya. Jika ada kecurigaan, masjid akan ditutup, katanya.

"Ada di beberapa daerah terkonsentrasi tempat ibadah yang jelas anti Republik," kata Darmanin kepada radio RTL, "(di mana) para imam diikuti oleh badan intelijen dan di mana ceramah mereka bertentangan dengan nilai-nilai kita."

Penyidik ​​akan menggali pembiayaan masjid dan latar belakang para imam yang dianggap mencurigakan dan mencari bukti, antara lain pada sekolah Alquran untuk anak-anak.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, telah memperingatkan meningkatnya ancaman 'separatisme Islamis' dan tantangannya terhadap persatuan republik Prancis yang sekuler. Nilai-nilai inti Prancis seperti kebebasan berkeyakinan, kesetaraan jender dan hak penistaan ​​terancam di daerah-daerah lokal, katanya.

"Menghadapi penyakit yang menggerogoti negara kita, Prancis telah bersatu dengan ketahanan, dengan tekad," tulis presiden dalam sebuah surat kepada surat kabar Financial Times pada bulan November.

Tindakan keras pemerintah telah membuat beberapa Muslim merasa semakin terasing di negara mereka sendiri. Beberapa pemimpin Muslim yang mendukung perjuangan pemerintah melawan Islamisme telah memperingatkannya agar tidak secara tidak sengaja menyamakan mayoritas kepercayaan mereka dengan "pemicu kebencian". (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home