Loading...
INDONESIA
Penulis: Melki Pangaribuan 18:00 WIB | Sabtu, 26 November 2016

Presiden Belum Menerima Permohonan Grasi Antasari Azhar

Mantan ketua KPK Antasari Azhar (kedua kiri) bersiap meniup lilin saat mendapat ucapan selamat hari ulang tahun ke-62 dari Istrinya Ida Laksmi Wati (kedua kanan) sebelum sidang perdata di Pengadilan Negeri Tangerang, Tangerang, Rabu (18/3/2015). Antasari tengah menjalani sidang gugatan perdata terhadap Polda Metro Jaya dan Rumah Sakit Mayapada terkait hilangnya barang bukti berupa kaos korban. (Foto: Antara)

MAKASSAR, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku belum menerima laporan tentang permohonan grasi mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar.

"Belum saya terima, jadi saya belum komentar," kata Presiden Jokowi usai meresmikan Pelabuhan Untia di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, hari Sabtu (26/11) siang.

Presiden juga mengatakan bahwa hari ini dia diundang menghadiri syukuran yang digelar oleh Antasari Azhar di sebuah hotel di kawasan Serpong, Tangerang Selatan.

"Sebetulnya hari ini saya juga diundang oleh Pak Antasari, tapi ya karena kita ada acara di sini yang sudah dijadwalkan, saya minta maaf karena enggak bisa datang," kata Presiden.  

Pengacara Antasari Azhar, Boyamin Saiman mendatangi  Kementerian Sekretariat Negara, hari Kamis 24 November 2016.

"Alhamdulillah hari ini kita sudah memastikan bahwa grasi Pak Antasari sudah diterima pada tanggal 20 Oktober. Kalau kita hitung berdasarkan UU No 5 Tahun 2010 itu argometernya tiga bulan. Artinya, kalau ini diterima 20 Oktober, berarti Januari dan biasanya tidak sampai tiga bulan," kata Boyamin Saiman, pengacara Antasari Azhar saat itu.

Sebelumnya Antasari Azhar mengaku ikhlas dan tidak akan balas dendam kepada beberapa pihak yang dinilai telah menjebloskan dia ke dalam jeruji besi.

“Sejak saya merenung di dalam sini membaca beberapa buku saya berkesimpulan saya sudah ikhlaskan tidak balas dendam. Saya serahkan semuanya kepada Allah. Saya sudah ikhlas. Sejak saya keluar dari sini, dendam saya, marah saya, saya tinggal di dalam (penjara),” kata dia kepada awak media dalam konferensi pers penyambutan kebebasannya di Lembaga Pemasyarakatan Klas 1, Tangerang, hari Kamis (10/11).

Dalam kesempatan itu, dia meminta kepada semua pihak untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang dapat memperkeruh suasana terkait pembebasannya.

“Saya sudah capek satu minggu ini banyak sekali provokasi. Bahwa 10 November Jokowi buka genderang perang setelah Antasari bebas. Saya enggak pernah dendam,” kata dia.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home