Presiden Harap Santri Miliki Keterampilan Sebelum Bekerja
Sektor industri menguat di Jawa Timur, Presiden minta disiapkan SDM terampil dan berkualitas
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan penekanan khusus pada penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan berkualitas sejalan dengan menguatnya sektor industri pada perekonomian Jawa Timur.
“Untuk itu, saya minta agar program pendidikan dan pelatihan vokasi harus dilakukan secara masif dengan melibatkan kalangan Industri. Saya melihat di Jawa Timur ini sudah dilakukan,” kata Presiden Jokowi ketika memulai rapat terbatas tentang “Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas di Provinsi Jawa Timur” di Kantor Presiden, Jakarta, hari Selasa (14/3).
Presiden Jokowi juga mengingatkan untuk melibatkan pondok-pondok pesantren yang banyak tersebar di Jawa Timur dalam penyiapan SDM.
“Sehingga, para santri bukan hanya dibekali ilmu agama tetapi juga mendapatkan pendidikan dan pelatihan keterampilan yang berguna ketika mereka memasuki dunia kerja. Ini saya lihat juga sudah dimulai di Jawa Timur,” katanya.
Presiden menyebutkan tiga sektor utama penyangga perekonomian Jawa Timur yaitu industri pengolahan, perdagangan dan jasa, serta di sektor pertanian.
“Pertumbuhan tiga sektor ini yang membuat perekonomian Jawa Timur mampu tumbuh relatif tinggi dan berkesinambungan,” katanya.
Presiden mengatakah bahwa perekonomian Jawa Timur pada tahun 2016 tumbuh 5,55 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional.
“Saya yakin pertumbuhan ekonomi ini akan semakin tinggi jika kita bisa lebih fokus lagi untuk melakukan langkah-langkah terobosan meningkatkan kinerja di tiga sektor unggulan tadi, baik dengan mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung, pengurangan biaya logistik, bantuan teknis maupun penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas,” katanya.
Namun, Presiden mengingatkan bahwa pertumbuhan yang semakin tinggi harus berdampak pada penurunan tingkat kemiskinan.
“Di Jawa Timur yang masih berada pada level 11,85 persen atau 1,15 persen lebih tinggi dari rata-rata nasional (10,70 persen). Dan juga dalam upaya mengurangi ketimpangan pendapatan yang masih berada di tingkat yang lebih tinggi 0,402 dibandingkan dengan rata-rata nasional 0,397,” kata Presiden Jokowi. (PR)
Petugas KPK Sidak Rutan Gunakan Detektor Sinyal Ponsel
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar inspeksi mendadak di...