Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 09:29 WIB | Kamis, 16 April 2015

Presiden Jokowi Terima Baret TNI

Presiden Jokowi mengenakan seragam TNI dan memakai baret, pada Apel Kebesaran TNI, di Cilangkap, Jakarta, Kamis (16/4) pagi. (Foto: setkab.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima penyematan baret dan brevet Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai tanda menjadi warga kehormatan pasukan khusus TNI.

Upacara Apel Kebesaran Penyerahan Tongkat Komando dan Pembaretan Presiden oleh Panglima TNI ini dirangkai dengan Apel Kebesaran di Lapangan Merah, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (16/4).

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyematkan langsung baret dan brevet Tentara Nasional Indonesia didampingi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksmana TNI Ade Supandi, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Agus Supriatna.

Panglima TNI menyampaikan selamat kepada Presiden Jokowi karena telah diangkat menjadi warga kehormatan pasukan khusus TNI dan Mabes TNI.

"Kami prajurit TNI ingin menyampaikan selamat kepada Presiden. Kebanggaan besar bagi kami karena mau menerimanya dengan baik. Kami seluruh prajurit ingin menunjukkan kami prajurit yang profesional," katanya.

TNI, kata Moeldoko, setia kepada NKRI, konstitusi dan setia kepada Presiden. Oleh karena itu, TNI akan mengawal jalannya pemerintahan hingga selesai.

Pengangkatan Presiden RI sebagai warga kehormatan Pasukan Khusus TNI ini selaras dengan UUD 1945 Pasal 10 yang menyatakan bahwa Presiden memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara. 

Adapun Tema pada acara ini adalah `Melalui Apel Kebesaran dan Pengangkatan Presiden ke-7 RI Selaku Pemegang Kekuasaan Tertinggi TNI sebagai Warga Kehormatan Pasukan Khusus TNI, Kita Wujudkan Profesionalisme Prajurit Guna Mendukung Pelaksanaan Tugas Pokok TNI`.

Panglima TNI mengatakan tujuan Apel Kebesaran ini adalah terciptanya suasana batin yang terwujud dalam penghayatan terhadap kehidupan keprajuritan, yang berimplikasi pada terjalinnya hubungan emosional sehingga Presiden RI ke-7 selaku penguasa tertinggi TNI memiliki komitmen profesional terhadap institusi TNI sebagai kekuatan inti Pertahanan Negara.

Sasaran adalah terwujudnya penghayatan Presiden Jokowi terhadap kehidupan keprajuritan di lingkungan TNI, terciptanya hubungan emosional Presiden Jokowi sebagai bagian dari entitas TNI sehingga mampu memahami berbagai kondisi dan dinamika kehidupan prajurit TNI dalam pelaksanaan tugas pokok sehari-hari; serta terciptanya komitmen profesional Presiden ke-7 RI terhadap pembangunan kekuatan, kemampuan dan gelar kekuatan TNI yang modern, kapabel dan handal.

Upacara ini melibatkan 6.450 personel TNI, terdiri dari 750 personel Mabes TNI, 2.100 personel TNI AD, 2.500 personel TNI AL, dan 1.550 personel TNI AU.

Sedangkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang digelar di antaranya adalah MBT Leopard 2A7, Panser Tarantula Canon, Panser Intai Komando, Rudal Grom TNI AD 2 pucuk, Meriam-155 MM KH 179 TNI AD,  BMP 3F Marinir, Roket RM-70 Grad, dan Panser APS Anoa 6X6.

Upacara diawali atraksi lima penerjun TNI AD, lima dari TNI AL, dan 20 dari Paskas TNI AU mendarat langsung di lapangan upacara mengawal baret yang akan disematkan kepada Presiden Jokowi.

Seusai upacara penerimaan brevet TNI, Presiden Jokowi melanjutkan perjalanan menuju Bandung, Jawa Barat, melakukan inspeksi persiapan peringatan ke-60 Tahun Konferensi Asia Afrka (KAA). (setkab.go.id)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home