Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 15:32 WIB | Kamis, 01 Desember 2016

Presiden Jokowi: Utamakan APBN, Tak Masalah Keluar Dari OPEC

Kantor OPEC. (Foto:Ist)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan keputusan Indonesia dalam sidang ke-171 OPEC di Wina, Austria, hari Rabu, 30 November 2016, untuk membekukan sementara keanggotaan di OPEC dikarenakan alasan perbaikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pemerintah Indonesia.

"Dulu kita pernah menjadi anggota OPEC dan tidak menjadi anggota OPEC. Kemudian kita masuk lagi karena kita ingin informasi naik turunnya harga kemudian kondisi stok di setiap negara. Itu bisa tahu kalau menjadi anggota. Tapi karena untuk perbaikan APBN, ya kalau memang kita harus keluar lagi juga tidak ada masalah," kata Presiden Jokowi di Jakarta, hari Kamis (1/12).

Sebelumnya, sidang Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memutuskan untuk memotong produksi minyak mentah sebesar 1,2 juta barel per hari. Indonesia sendiri diminta untuk memotong sekitar lima persen dari produksinya yang berarti berjumlah sekitar 37.000 barel minyak per hari.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menilai keputusan tersebut tidak sejalan dengan kepentingan nasional Indonesia. Oleh karenanya, Indonesia memutuskan untuk membekukan sementara keanggotaannya.

"Padahal kebutuhan penerimaan negara masih besar dan pada RAPBN 2017 disepakati produksi minyak di 2017 turun sebesar 5.000 barel dibandingkan 2016," kata Jonan.

Bagi Indonesia yang saat ini tercatat sebagai negara pengimpor minyak, pemotongan kapasitas produksi tersebut dinilai tidak akan menguntungkan. Sebab, dengan berkurangnya produksi barel minyak, maka dapat diperkirakan harga minyak akan mengalami kenaikan.

Indonesia sendiri sebelumnya pernah membekukan keanggotaannya di OPEC pada tahun 2008 silam yang berlaku efektif pada 2009. Meski demikian, Indonesia tetap menjalin hubungan baik dengan OPEC dan menjalin hubungan bilateral dengan sejumlah negara anggota OPEC. (Setpres)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home