Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 10:47 WIB | Senin, 16 November 2015

Presiden Myanmar Janjikan Pemindahkuasaan Secara Lancar

Presiden Myanmar, Thein Sein. (Foto: asiasociety.org)

YANGON, SATUHARAPAN.COM - Presiden Myanmar, Thein Sein, pada hari Minggu (15/11), mengatakan bahwa kemenangan telak dalam pemilihan umum oleh partai pimpinan Aung San Suu Kyi merupakan konsekuensi dari reformasi pemerintahannya dan menjanjikan pemindahkuasaan yang lancar.

Mantan Jenderal Junta militer, yang memimpin negara semisipil sejak lima tahun yang lalu, mengatakan bahwa pemilu 8 November silam merupakan warisan dari perubahan politik dan ekonomi di negara tersebut sejak berakhirnya junta militer.

"Pemilihan umum merupakan hasil dari proses reformasi kita dan seperti yang kami janjikan, kita telah sukses menyelenggarakannya," katanya dalam sebuah pertemuan partai politik di Yangon, penampilan publik pertamanya sejak pemilihan umum.

"Kami akan menyerahkan proses (reformasi) ini kepada pemerintah yang baru. Tidak perlu khawatir soal transisi," katanya untuk menenangkan kegelisahan di tengah upaya peralihan pertama negara itu menuju demokrasi dalam puluhan tahun terakhir ini.

Di hadapan perwakilan hampir 90 partai yang kebanyakan dikalahkan oleh Partai Liga Demokrasi Nasional (NLD) pimpinan Suu Kyi, pemimpin Myanmar tersebut mengatakan bahwa pemilihan umum merupakan kewajiban yang harus dijalankan sebuah negara demokratis.

Dirinya tetap optimistis dalam menghadapi kekalahan Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan (USDP) dukungan militer. Partai itu akan menjadi pihak oposisi dalam parlemen berikutnya.

"Partai yang menang memiliki kewajiban untuk menjalankan kewajibannya dan partai oposisi lainnya harus melaksanakan pemeriksaan dan penyeimbangan, itulah yang dinamakan demokrasi," katanya.

Menurut hasil resmi terbaru yang diumumkan pada Minggu sore, NLD telah memperoleh hampir 80 persen dari kursi yang diperebutkan kedua parlemen. Hanya beberapa kursi lagi yang masih tersisa.

USDP hanya memperoleh 8 persen sementara partai-partai etnis mendapat sekitar 11 persen.

Pemimpin komisi pemilihan umum Tin Aye mengatakan kepada media di Naypyidaw bahwa pihak berwenang telah berupaya melangsungkan pemilihan yang bebas dan adil.

Dirinya menambahkan bahwa, dari 91 partai yang terdaftar dalam pemilihan umum, hanya 11 yang akan duduk di badan legislatif setelah kemenangan NLD.

Thein Sein telah mengarahkan negaranya menuju keterbukaan setelah bertahun-tahun terasing, membebaskan para tahanan politik, memberi kelonggaran bagi pers serta menyambut investasi asing.

Pada hari Minggu, dirinya membuat daftar tugas untuk ditangani oleh pemerintah baru, yang masih berjuang menghadapi angka kemiskinan tinggi dan pendidikan rendah, beserta permasalahan infrastruktur dan pelayanan kesehatan setelah bertahun-tahun diabaikan oleh Junta militer.

Tugas termasuk menyangkut perdamaian nasional, melanjutkan usaha untuk mengakhiri pemberontakan etnis dan memajukan pembangunan.

Diskusi Kunci

Baik presiden maupun pemimpin militer telah setuju untuk berdiskusi dengan Suu Kyi pada beberapa hari mendatang untuk membicarakan transisi.

Para pengamat mengatakan bahwa sangat penting bagi Suu Kyi untuk membangun ikatan baik dengan kalangan elit militer, yang masih mempertahankan kekuatan politik dan ekonomi yang signifikan.

Suu Kyi telah berkunjung ke ibu kota Naypyidaw, tempat dirinya akan menghadiri sesi terakhir parlemen lama pada Senin. Parlemen lama akan tetap bertugas hingga Januari.

Pada hari Minggu, Suu Kyi mengadakan diskusi dengan ketua parlemen Shwe Mann, seorang figur kunci USDP yang gagal menjadi kandidat presiden.

"Dia menghibur saya mengenai pemilihan umum dan memberikan selamat kepada saya yang menerima hasilnya secara cepat," kata Shwe Mann dalam akun Facebook.

Dirinya mengatakan bahwa pertemuan lebih resmi akan dilaksanakan pada hari Kamis. (AFP/Ant)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home