Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 19:43 WIB | Selasa, 10 November 2015

Suu Kyi Sapu Bersih Suara di Pemilu Presiden Myanmar

Aung San Suu Kyi. (Foto: reuters.com)

MYANMAR, SATUHARAPAN.COM – Hasil terbaru dari pemilu Myanmar, pada Selasa (10/11), menunjukkan partai oposisi Aung San Suu Kyi menguasai sebagian besar kursi majelis daerah sehingga dapat membentuk peta politik pemerintahan berikutnya.

Partai yang berkuasa, yang diciptakan oleh mantan Junta negara dan dipimpin oleh pensiunan perwira militer, Senin (9/11), mengakui kekalahan dalam pemilihan itu.

Tapi hasil akhir yang tersiar dari komisi pemilihan telah menunjukkan bahwa Uni Solidaritas dan Pembangunan Partai (USDP), telah kalah telak.

Liga Nasional Suu Kyi untuk Demokrasi (NLD), mengatakan penghitungan hasil pemilu yang diposting di tempat pemungutan suara (TPS) seluruh negeri sebagai langkah tersendiri untuk mengambil lebih dari dua-pertiga kursi yang diperebutkan di parlemen. Hal itu cukup untuk membentuk pemerintahan pertama Myanmar yang terpilih secara demokratis sejak awal tahun 1960-an.

Juru bicara NLD, Win Htein, mengatakan bahwa partainya akan memenangkan lebih dari 250 dari 330 kursi yang tidak ditempati oleh militer di majelis parlemen. Di bawah konstitusi yang disusun oleh mantan Junta, seperempat dari kursi parlemen yang terpilih disediakan untuk angkatan bersenjata.

Komisi pemilihan mengatakan bahwa NLD telah memenangkan 78 dari 88 kursi dan menyatakan sejauh ini untuk majelis rendah adalah 440 kursi. Tidak ada kursi bagi majelis tinggi.

Hasil resmi juga menunjukkan bahwa pemilihan umum pada hari Minggu telah menunjukkan NLD menang telak dalam pemilihan untuk majelis regional, dengan partai Suu Kyi memenangkan 97 dari 107 kursi menyatakan sejauh ini untuk DPRD dan USDP hanya tiga.

"Perbedaan hasil yang ada sangat besar. Ini kemenangan telak," kata Sitida, seorang biksu Buddha, 37 tahun, yang tinggal di pusat kota Mandalay sejak tahun 2007.

Sitida, yang dijatuhi hukuman 70 tahun penjara atas perannya dalam demonstrasi tetapi diberikan amnesti sebagai bagian dari reformasi politik di 2011, kata militer yang saat ini harus menerima kemenangan NLD dan mundur teratur dari politik.

"Daw Suu dapat membuat hal ini terjadi. Daw Suu bisa meyakinkan mereka," katanya. (reuters.com)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home