Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 00:42 WIB | Selasa, 28 April 2015

Presiden: Perubahan Butuh Pil Pahit dan Pengorbanan

Presiden Jokowi di acara Silahturahim Pers Nasional di Gedung Televisi Republik Indonesia, Senayan, Jakarta, Senin (27/4) malam. (Foto: Martahan Lumban Gaol)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden RI Joko Widodo mengatakan demi sebuah perubahan maka dibutuhkan pil pahit, kesabaran, dan pengorbanan. Menurut dia, keyakinan akan terwujudnya sebuah perubahan harus dimiliki, meskipun butuh sebuah loncatan.

"Perubahan membutuhkan pil pahit, kesabaran, pengorbanan. Tapi keyakinan itu memang harus kita miliki. Perlu loncatan keberanian, kalau itu diperlukan, akan saya putuskan," kata Presiden Jokowi dalam acara Silahturahim Pers Nasional di Gedung Televisi Republik Indonesia, Senayan, Jakarta, Senin (27/4).

Dia mengambil contoh, penghapusan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium. Kebijakan itu menuai kritik keras, akan tetapi, menurut Jokowi, Indonesia akan terbebas dari beban subsidi premium sekitar Rp 300 triliun setiap tahun.

"Saya katakan kita sudah terlalu boros 300 triliun per tahun, kita bakar terus, stop kita harus alihkan itu ke hal produktif," ujar Presiden Jokowi.

Mengenai pembangunan infrastruktur, Jokowi mengaku terus memantau persiapan dimulainya pembangunan. Tidak akan lama lagi proses pembangunan jalan tol Trans Sumatera akan direalisasikan.

"Lihat nanti, jalan tol Trans Sumatera dari Lampung sampai Aceh, Insya Allah dalam satu-dua hari ini kita mulai. Tol Solo-Kertosono saya kira minggu ini juga mulai lagi. Perumahan, rusun, minggu ini mulai semuanya," kata Presiden Jokowi.

Pada kesempatan ini, Presiden Jokowi juga menyatakan tidak takut popularitas menurun karena mengambil kebijakan yang tak populer. Bagi dia, kebijakan sepahit apa pun akan diambil jika dapat menjamin kebaikan di kemudian hari.

"Banyak orang bilang popularitas saya turun, tapi lihat tiga, empat, lima, tahun yang akan datang, kita akan fokus kerja di mana dan apa yang kita kerjakan sekarang bisa dilihat," ucap Presiden Jokowi.

"Tapi kalau gak betul terjadi, ya coret saja," tutur dia menambahkan.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home