Loading...
DUNIA
Penulis: Kartika Virgianti 16:29 WIB | Rabu, 24 Juli 2013

Pria 63 Tahun Penyuka Puisi Diduga Membunuh 5 Orang

Prefektur Yamaguchi, tempat kejadian perkara (foto: lifestyle.inquirer.net)

YAMAGUCHI, SATUHARAPAN.COM - Polisi melakukan pencarian terhadap pria 63 tahun yang tidak diketahui namanya, berasal dari Shunan, Prefektur Yamaguchi, terkait pembunuhan terhadap lima orang dan dua kebakaran yang mencurigakan, kata petugas berwenang pada hari Selasa (23/7) berdasarkan laporan The Japan Times News.

Di Shunan sebuah dusun yang hanya terdiri sebuah kuil dan 10 keluarga, sekitar 16 KM dari Stasuin JR Tokuyama, ditemukan tiga mayat pada hari Minggu lalu dalam dua rumah yang sudah hancur dilalap api. Dua mayat ditemukan di dekat rumah pada hari berikutnya.

Pada minggu malam (21/7), polisi menemukan mayat Makoto Sadamori, 71 tahun, dan istrinya Kiyoko, 72 tahun, di rumah mereka yang sudah habis dilalap api sekitar jam 9 malam. Petugas memperkirakan kematiannya pada pukul 8.50 malam.

Sekitar 80 meter, polisi menemukan mayat yang diduga Miyako Yamamoto, 79 tahun, yang rumahnya mulai terbakar sekitar waktu yang sama dengan rumah Sadamori.

Pada hari Senin (21/7), polisi menemukan mayat Satoko Kawamura, 73 tahun, dan Fumito Ishimura, 80 tahun, di rumah mereka masing masing.

Berdasarkan hasil otopsi polisi menemukan mereka mengalami patah tulang, diduga mereka dipukul sampai mati dengan benda tumpul.

“Semua korban pasti sedang tertidur ketika serangan fatal tersebut dilakukan,” kata kriminolog Jinsuke Kageyama. “Bahkan jika orang yang sudah tua melawan sekalipun, akan sangat sulit ketika serangan tersebut dilakukan berkali-kali di kepala.” Polisi juga menambahkan tidak ditemukan penggunaan senjata api.

Kesaksian Tetangga

Penyelidik pada hari Selasa memeriksa empat rumah. Mereka mencurigai dua rumah yang terbakar hari minggu lalu tersebut dibakar setelah penghuninya dibunuh, karena tidak ada tanda mereka melarikan diri dari kebakaran tersebut.

Petugas polisi mendatangi rumah pria 63 tahun tersebut pada Minggu malam yang terletak di sebelah rumah Yamamoto. Ia tidak di sana, meskipun kedua mobilnya masih berada di garasi. Hal ini belum jelas apakah ia memiliki kendaraan lainnya atau tidak.

Pria yang namanya tidak diketahui tersebut, masih tidak ada di lokasi sampai hari selasa malam, dan polisi mengatakan mereka sedang mencari dekat hutan karena kemungkinan ia masih berada di wilayah tersebut.

Di dalam jendela dekat pintu depan rumahnya, polisi menemukan pesan tertulis “haiku”. Haiku merupakan bentuk puisi tradisional Jepang, disusun dalam tiga baris (bait) yang terdiri dari 17 suku kata, yang seringkali menggunakan fenomena alam sebagai metafora perasaan manusia.

Puisi tersebut tertulis “Tsukebishite kemuriyorokobu inakamono”, yang artinya “Menyalakan api, asap membawa kebahagiaan, bagi seorang penduduk desa.”

Salah satu tetangga mengatakan puisi haiku tersebut sudah ada di sana beberapa waktu lalu.

Menurut kesaksian penduduk, tersangka tidak banyak berinteraksi dengan penduduk lainnya walaupun dalam komunitas kecil.

Mereka mengatakan sebelumnya pelaku meninggalkan dusun di Kawasaki untuk beberapa waktu. Setelah ia kembali, ia tidak pernah mau menyapa dan menolak membantu mengedarkan “kairanban” yaitu pemberitahuan untuk penduduk sekitar.

Beberapa mengatakan ia punya masalah dengan tetangga karena anjing peliharaannya.

Kawamura, yang mayatnya ditemukan Senin, dilaporkan pernah mengatakan pada temannya ketika anjing pelaku mendekatinya ia menghindar, tersangka menakutinya dengan berteriak pada wanita itu, “apa kau mau memukul-mukulnya sampai mati?”

Rumah Kawamura sebelumnya pernah mengalami kebakaran kecil lima tahun lalu, kata tetangganya. Polisi juga mengatakan rumah penduduk ada yang terbakar pada Maret 2011 dan mereka mencari tahu kasus ini untuk melihat hubungannya dengan kebakaran pada hari minggu tersebut.

Editor : Yan Chrisna


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home