Loading...
FOTO
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 13:17 WIB | Senin, 07 September 2015

Puan Maharani Hadiri Peringatan PD II di Tiongkok

Puan Maharani Hadiri Peringatan PD II di Tiongkok
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani (kiri) berfoto bersama Presiden Tiongkok Xi Jinping (tengah) dan istrinya Peng Liyuan disela acara peringatan 70 Tahun berakhirnya Perang Dunia II sekaligus kemenangan Tiongkok atas Jepang pada masa itu di Lapangan Tiananmen, Beijing, Kamis (3/9). Menko PMK Puan Maharani menjadi utusan khusus Pemerintah RI dalam peringatan yang juga dihadiri sejumlah kepala negara dan Sekjen PBB itu. (Foto-foto: AFP)
Puan Maharani Hadiri Peringatan PD II di Tiongkok
Presiden Tiongkok Xi Jinping (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sebelum pertemuan mereka di Balai Agung Rakyat di Beijing, 3 September 2015. Putin bertemu dengan Xi setelah sebelumnya menghadiri parade besar militer dalam peringatan 70 tahun kekalahan Jepang di Perang Dunia II.
Puan Maharani Hadiri Peringatan PD II di Tiongkok
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon (tengah) bersama istrinya Yoo Soon-taek (kedua dari kiri) menghadiri parade militer untuk merayakan 70 tahun kemenangan atas Jepang dalam Perang Dunia II di Lapangan Tiananmen, Beijing, 3 September 2015.
Puan Maharani Hadiri Peringatan PD II di Tiongkok
Personel Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok berpartisipasi dalam parade militer di Tiananmen Square di Beijing pada 3 September 2015 untuk menandai 70 kemenangan atas Jepang dan akhir Perang Dunia II.
Puan Maharani Hadiri Peringatan PD II di Tiongkok
Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak menghadiri pertemuan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing pada 2 September 2015. Taur Matan Ruak berada di Tiongkok untuk menghadiri parade militer pada 3 September guna memperingati 70 tahun kekalahan Jepang pada 1945 dan akhir Perang Dunia II.
Puan Maharani Hadiri Peringatan PD II di Tiongkok
Presiden Tiongkok Xi Jinping menghadiri pertemuan dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing pada 2 September 2015. Lukashenko berada di Tiongkok untuk menghadiri parade militer pada 3 September guna memperingati kekalahan Jepang pada 1945 dan akhir dari Perang Dunia II.
Puan Maharani Hadiri Peringatan PD II di Tiongkok
Presiden Tiongkok Xi Jinping (kanan) bersalaman dengan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye (kiri) di Balai Agung Rakyat, Beijing, 2 September 2015. Presiden Korea Selatan menghadiri parade militer Tiongkok pada 3 September 2015 untuk memperingati 70 tahun kekalahan Jepang dalam Perang dunia II.
Puan Maharani Hadiri Peringatan PD II di Tiongkok
Presiden Tiongkok Xi Jinping (kanan) bersiap untuk berfoto dengan veteran Perang Dunia II dari Rusia (kanan) dan Amerika Serikat (kiri) dalam upacara pemberian penghargaan yang memperingati 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II di Great Hall of the People di Beijing pada 2 September 2012. Tiongkok bersiap-siap menggelar parade militer besar-besaran pada 3 September untuk merayakan kekalahan Jepang pada 1945 dan berakhirnya perang Dunia II.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menghadiri peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II yang diselenggarakan di Tiongkok.

"Banyak pelajaran yang didapat dari peringatan ini," kata Puan Maharani melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, hari Senin (7/9).

Dia menjelaskan, salah satu pelajaran yang dapat diambil dari upacara peringatan tersebut adalah nilai pembangunan karakter bangsa.

Selain itu, dapat dicontoh bahwa masyarakat Tiongkok dalam melakukan pekerjaan selalu bersungguh-sungguh, penuh disiplin dan berkomitme.

"Dalam penyelenggaraan kegiatan besar ini menunjukkan adanya koordinasi kesatuan komando serta gotong royong masyarakat," katanya.

Sementara itu, peringatan tersebut dihadiri oleh 33 kepala negara/kepala pemerintah.

Sedangkan peserta upacara diikuti oleh 17 negara, antara lain Afghanistan, Belarus, Kamboja, Kuba dan Rusia.

"Hal ini menunjukkan bahwa perdamaian mendapat perhatian dan dukungan banyak negara," katanya.

Usai menghadiri peringatan tersebut, Menko Puan menegaskan bahwa perang sudah tidak relevan lagi dan bukan cara yang tepat dan manusiawi untuk menyelesaikan pertikaian antarnegara.

Menurut dia, perang hanya akan menimbulkan korban jiwa yang begitu besar, harta benda, serta berdampak pada kerusakan lingkungan.

"Biaya perang yang sangat mahal bisa digunakan untuk membangun kesejahteraan umat manusia dan bukan untuk menghancurkan kesejahteraan umat manusia.

Perdamaian dan pembangunan, kata Puan, menjadi kepentingan bersama secara global. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home