Loading...
INDONESIA
Penulis: Francisca Christy Rosana 09:53 WIB | Kamis, 18 Desember 2014

Puluhan Triliun Disalurkan Oxfam untuk Bencana Tsunami

Pantai di Desa Lampuuk, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Sumatera yang dilanda Tsunami Samudera Hindia pada Desember 2004. (Foto: oxfam)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM  – Gempa bumi Samudra Hindia yang menyebabkan bencana tsunami di Aceh dan beberapa wilayah lain telah memasuki tahun peringatan ke-10.

Gempa bumi megathrust bawah laut itu terjadi pada Minggu pagi, 26 Desember 2004, dengan episentrum di lepas pesisir barat Sumatera. Gempa dan tsunami dikenal di kalangan ilmuwan dengan nama gempa bumi Sumatera–Andaman dan Tsunami Samudra Hindia.

Bencana tsunami ini dirasakan oleh 14 negara seperti Indonesia, Sri Lanka, India, Thailand, Somalia, Myanmar, Maladewa, Malaysia, Tanzania, Seychelles, Bangladesh, Afrika Selatan, Yaman, Kenya, dan Madagascar.

Dalam bencana ini, setidaknya sekitar 5 juta orang menjadi korban. Sebanyak 230.000 orang meninggal dan 1,7 juta lainnya kehilangan tempat tinggal.

Bantuan Oxfam

Berbagai tanggapan bencana muncul dari luar maupun dalam negeri. Oxfam, organisasi nirlaba dari Inggris bekerja sama dengan mitra lainnya turut membantu mengurangi penderitaan korban bencana tersebut.

Selama sepuluh tahun ini, Oxfam berusaha untuk membangkitkan kembali harapan dan semangat hidup para korban yang kehilangan keluarga serta harta bendanya. Oxfam memang berkomitmen untuk memberikan bantuan tanggap bencana dengan misi penyelamatan.  

Secara global, Oxfam menerima donasi sebesar $ 294 juta atau Rp 37,4 triliun dari masyarakat dunia. Sekitar 90 persen donasi berasal dari swasta untuk membantu masyarakat korban bencana. Sumber donasi terbesar berasal dari Inggris.

Dana bantuan yang disalurkan melalui Oxfam itu mampu membantu tujuh negara seperti Indonesia, Sri Lanka, India, Maladewa, Myanmar, Thailand, dan Somalia.

Badan internasional Oxfam ini menyediakan air bersih, makanan, dan tempat tinggal, dan memulihkan mata pencaharian selama periode lima tahun.

Dalam rilis yang diterima satuharapan.com, Mark Goldring, Chief Executive Oxfam pada Kamis (18/12) mengatakan, "Publik Inggris harus diyakinkan bahwa mereka adalah bagian dari makhluk sosial yang mampu membantu mengubah hidup sesamanya. Kemurahan hati mereka sangat berarti untuk orang-orang yang telah kehilangan begitu banyak hal dalam hitungan menit.”

Oxfam dan mitranya diperkirakan telah membantu 2,5 juta orang pada  2004 hingga 2009. Sementara itu dalam tiga tahun ke depan, Oxfam terus mengirim bantuan truk untuk Aceh sebagai daerah terparah yang terkena dampak bencana, terutama bantuan air bersih.

Oxfam setidaknya telah memperbaiki dan membangun lebih dari 10.800 sumur yang terdiri atas 90 sumur bor dan 55 sistem gravitasi air mengalir.

Oxfam juga telah membantu meningkatkan pendapatan lebih dari 960.000 orang dengan merekrut  mereka untuk bekerja dalam berbagai proyek.

Oxfam telah membangun dan memperbaiki 100 sekolah di Indonesia dan Myanmar.

Seputar Oxfam

Oxfam adalah organisasi nirlaba dari Inggris yang berfokus pada pembangunan penanggulangan bencana dan advokasi, bekerja sama dengan mitra lainnya untuk mengurangi penderitaan di seluruh dunia. Organisasi ini terdiri atas 15 organisasi dari 98 negara di dunia. Oxfam didirikan pada 1942 di Oxford, mendedikasikan aktivitasnya untuk memerangi kemiskinan dan ketidakadilan di seluruh dunia.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home