Loading...
INDONESIA
Penulis: Dewasasri M Wardani 09:45 WIB | Kamis, 18 Desember 2014

Pemasangan Alat Deteksi Dini di Daerah Rawan Longsor

Personel SAR dan Tagana mengevakuasi korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jateng, Sabtu (13/12). (Foto: Dok. satuharapan/antaranews.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah akan memasang alat deteksi dini (early warning system) di daerah rawan bencana longsor pada musim hujan yang diperkirakan akan berlangsung sampai April 2015.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, mengatakan rencana itu dijalankan bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan Kemenristekdikti.

“Ada peraturan khusus untuk berbagai kota dan desa yang rawan bencana apa saja. Karena judul rapat adalah mitigasi dan antisipasi untuk menghadapi musim hujan hingga April, maka perhatian kita adalah pada daerah-daerah yang rawan longsor, " kata Syamsul di Jakarta (18/12), yang dilansir dari bbc Indonesia.

Sementara itu, peneliti longsor dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Edy Prasetyo Utomo mengatakan, longsor merupakan bencana yang dapat dideteksi, dan dengan demikian korban jiwa dapat dihindari dengan pemasangan alat deteksi dini.

Alat deteksi itu akan memantau curah hujan yang menimbulkan potensi longsor. “Jadi, kita buat alat pantau curah hujan itu dilengkapi dengan sirine, yang akan berbunyi jika curah hujan di atas 50 milimeter per jam. Akan bahaya jika tidak meninggalkan rawan longsor," Edy menjelaskan.

"Biasanya longsor terjadi bukan saat puncak curah hujan, tetapi setelah turun, masih ada beberapa jam kesempatan untuk evakuasi, empat-lima dan paling lama satu hari,” Edy menambahkan.

Edy yang meneliti longsor di Banjarnegara sejak 2006 mengatakan, bencana longsor akan berulang sehingga mitigasi dapat dilakukan bekerja sama dengan peneliti.

"Kami punya alat untuk deteksi tetapi jika pemerintah ingin memproduksi massal sebagai alat mitigasi bencana harus ada regulasinya agar tidak melanggar aturan," katanya.

BNPB menyebutkan warga yang tinggal di daerah yang rawan longsor di Indonesia mencapai 40,9 juta jiwa.

Daerah rawan longsor itu berada di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, sementara kota/kabupaten yang rawan longsor yaitu Wonogiri, Bogor, dan Wonosobo. (bbc.co.uk)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home