Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 10:30 WIB | Kamis, 14 Oktober 2021

Putin: Gerilyawan dari Suriah dan Irak Memasuki Afghanistan

Presiden Rusia, Vladimir Putin. (Foto: dok. Reuters)

MOSKOW, SATUHARAPAN.COMJ-Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan pada hari Rabu (13/10) bahwa gerilyawan dari Irak dan Suriah "secara aktif" memasuki Afghanistan.

“Situasi di Afghanistan tidak mudah,” kata Putin dalam konferensi video dengan kepala dinas keamanan negara-negara bekas Soviet. “Militan dari Irak, Suriah dengan pengalaman dalam operasi militer secara aktif ditarik ke sana,” katanya.

“Ada kemungkinan teroris mencoba mengacaukan situasi di negara-negara tetangga,” tambahnya, memperingatkan bahwa mereka bahkan dapat mencoba “ekspansi langsung.”

Putin telah berulang kali memperingatkan tentang anggota kelompok ekstremis yang memanfaatkan gejolak politik di Afghanistan untuk menyeberang ke negara tetangga bekas Soviet sebagai pengungsi.

Sementara Moskow optimis dengan hati-hati tentang kepemimpinan baru Taliban di Kabul, Kremlin khawatir tentang ketidakstabilan yang meluas ke Asia Tengah di mana negara itu menampung pangkalan militer Rusia.

Setelah pengambilalihan Taliban, Rusia mengadakan latihan militer dengan bekas Soviet di Tajikistan, di mana Rusia mengoperasikan pangkalan militer, dan di Uzbekistan. Kedua negara berbagi perbatasan dengan Afghanistan.

Kepala keamanan nasional Tajikistan, Saimumin Yatimov, pada bagiannya mengatakan pada konferensi video bahwa dia telah mendaftarkan "intensifikasi" upaya untuk "menyelundupkan obat-obatan, senjata, dan amunisi" dari Afghanistan ke negaranya.

Afghanistan telah lama menjadi produsen opium dan heroin terbesar di dunia, dengan keuntungan dari perdagangan gelap membantu mendanai Taliban.

Sebelumnya, pada hari Rabu, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menjamu pemimpin Tajikistan, Emomali Rakhmon, di Paris, berjani untuk membantu negara Asia Tengah itu menjaga stabilitas.

Sementara Taliban mengatakan tidak menimbulkan ancaman bagi negara-negara Asia Tengah, bekas republik Soviet di kawasan itu sebelumnya telah menjadi sasaran serangan yang dikaitkan dengan sekutu militan Afghanistan.

Pekan lalu utusan Kremlin untuk Afghanistan, Zamir Kabulov, mengatakan Rusia akan mengundang Taliban ke Moskow untuk pembicaraan internasional tentang Afghanistan yang dijadwalkan pada 20 Oktober. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home