Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 20:00 WIB | Jumat, 21 April 2017

Rakyat Afsel Desak Presiden Zuma Mundur

Kiri-kanan. Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, Presiden Joko Widodo, dan Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, dalam pernyataan pers bersama usai penutupan KTT IORA, di Jakarta, hari Selasa (7/3). (Foto: BPMI Setpres)

JOHANNESBURG, SATUHARAPAN.COM - Partai-partai oposisi Afrika Selatan (Afsel), kelompok religius dan aktivis masyarakat sipil meluncurkan sebuah aliansi baru untuk mencoba memaksa Presiden Jacob Zuma turun, hari Kamis (20/4).

Disebut sebagai Freedom Movement (Gerakan Kebebasan) dan didukung oleh mantan uskup agung Desmond Tutu, mereka berencana menggela reli besar-besaran pada 27 April, hari libur tahunan yang menandai pemilu pertama pasca-apartheid pada 1994.

Pemecatan menteri keuangan Pravin Gordhan oleh Zuma bulan lalu menambah kemarahan publik atas skandal korupsi pemerintah, rekor tingkat pengangguran dan pertumbuhan ekonomi yang melambat.

“Sebelumnya tidak pernah ada kebutuhan mendesak untuk membangun persatuan guna menghentikan jalan yang diambil Afrika Selatan saat ini,” kata gerakan itu di peluncurannya di Soweto, pusat kemunculan perjuangan melawan apartheid.

Tutu, dianggap sebagai pemimpin moral di Afrika Selatan, mengatakan dalam sebuah cuitan bahwa dia mendukung Freedom Movement, menambahkan bahwa “penting agar kita bersatu sebagai Afrika Selatan untuk mengakhiri ‘state capture’.”

“State capture” merupakan istilah yang merujuk pada dugaan korupsi oleh Zuma dan rekan-rekannya.

Puluhan ribu rakyat Afrika Selatan menggelar demonstransi dalam beberapa pekan terakhir untuk menuntut pengunduran diri Zuma. (AFP)

 

 

Editor : Melki Pangaribuan


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home