Loading...
BUDAYA
Penulis: Sotyati 12:53 WIB | Senin, 15 September 2014

Rekor Dunia Bermain Angklung Diperbaiki di Adelaide

Peserta Angklung United di Royal Adelaide Show, Australia, Sabtu (13/9), warga Indonesia dan warga lokal, melantunkan Waltzing Matilda dan Happy Birthday secara medley, menunggu pengesahan pemecahan rekor kategori pemain terbanyak. (Foto: australiaplus.com)

ADELAIDE, SATUHARAPAN.COM – Sejumlah 6.358 orang bersama-sama memainkan dua lagu Waltzing Mathilda dan Happy Birthday To You secara medley  dengan alat musik tradisional angklung. Peristiwa itu berlangsung di Royal Adelaide Show, Adelaide, Australia, Sabtu (13/9).

Waltzing Matilda adalah lagu balada yang sangat terkenal di Australia, dan dianggap sebagai lagu kebangsaan tidak resmi. 

Walau belum resmi diumumkan oleh Guiness World of Record, panitia penyelenggara permainan angklung bersama terbanyak di dunia yakin mereka telah memecahkan rekor. Rekor dunia sebelumnya dibukukan di ibu kota Amerika Serikat, Washington DC, pada 2011. Sebanyak 5.182 orang bersama-sama memainkan angklung.

"Secara tidak resmi kita sudah membuat rekor baru, karena di Washington DC, rekornya 5.182 orang. Namun, memang masih perlu waktu untuk proses penghitungan dan pengesahan dengan prosedur dari Guiness World of Record," kata Ferry Chandra, pemimpin Adelindo Angklung kepada wartawan ABC L Sastra Wijaya, Minggu (14/9) pagi.

Adelindo Angklung adalah kelompok angklung yang dibentuk 2011 dan dipimpin Ferry Chandra, yang sangat aktif memperkenalkan seni musik bambu asal Jawa Barat itu ke berbagai kalangan masyarakat di kota di Australia selatan.

Pada Sabtu malam, Ferry menambahkan, ribuan orang itu memainkan dua lagu medley selama lebih dari 5 menit sesuai ketentuan Guinness World or Record.

Bila disahkan, keberhasilan memecahkan rekor dunia bermain angklung bersama itu akan mengesankan mengingat peristiwa itu dilangsungkan di dalam acara tahunan terbesar di Adelaide. Royal Adelaide Show adalah ajang lomba pameran pertanian dan hasil lainnya, yang tahun ini merayakan ulang tahun ke-175.

Ferry sempat menyatakan kekhawatirannya rekor tidak tercapai mengingat mereka yang hadir harus membayar untuk masuk ke dalam Royal Adelaide Show. "Apalagi karena untuk ikut Angklung United ini peserta harus membeli karcis masuk ke Royal Adelaide Show yang cukup mahal. Tapi karena semangat dan kecintaan kepada Indonesia, khususnya angklung, mereka menunjukkan kerelaan untuk hadir. Harus diacungi jempol dan kami mengucapkan banyak terima kasih," Ferry menambahkan.

Selain bekerja sama dengan Royal Adelaide Show, Persatuan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) Australia Selatan juga membantu penyelenggaraan acara itu. Hadir dalam  pertunjukan itu Duta Besar Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema.

Selain warga Indonesia yang berada di Adelaide, warga lokal dari berbagai latar belakang ikut pula memainkan angklung. Tidak ada latihan khusus bagi peserta Angklung United.  "Hanya pengenalan cara bermain angklung. Jadi kami menunjukkan bermain alat musik angklung itu sangat mudah. Dapat dimainkan banyak orang. Suatu team work yang sangat baik, sehingga saat dibunyikan bergantian akan mengalunkan harmoni musik yang indah," Ferry menjelaskan. (abc.net.au)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home