Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 01:44 WIB | Minggu, 17 Juni 2018

Reuni

Jelang Pertandingan Jepang vs Kolombia
Pertandingan kesebelasan Kolombia melawan Jepang pada Piala Dunia 2014. (Foto: balltimoresun.com)

SATUHARAPAN.COM - Piala Dunia 2018 seolah menjadi ajang reuni bagi kesebelasan Jepang dan Kolombia. Tergabung di grup H mereka mengulang saat berada di grup C yang sama pada PD 2014 Brasil. Ketika itu kesebelasan Kolombia terlalu tangguh bagi Jepang yang memenangi pertandingan dengan skor 4-1. 

Langkah Kolombia di PD 2014 terhitung cukup fantastis. Di babak 16-besar Kolombia mengalahkan tim kuat Uruguay yang diperkuat Suarez dan Cavani. Penyerang muda yang sedang naik daun James Rodriguez melesakkan dua gol ke gawang Muslera.

Lolos langsung ke Rusia setelah menempati peringkat empat zona Conmebol, Kolombia bersama Argentina, Uruguay, dan Peru menjalani kualifikasi secara ketat. Hingga pertandingan ketujuh belas, lima kesebelasan memiliki peluang lolos ke Rusia memperebutkan tiga tiket. Kesebelasan Brasil dan Uruguay telah memastikan. Ketatnya persaingan menunjukkan bagaimana negara-negara Conmebol sering menjadi batu sandungan kesebelasan lain.

David Ospina, Yerry Mina, Davinson Sanchez, James Rodriguez, Juan Cuadrado, Carlos Bacca dan kapten Radamel Falcao, masih menjadi tulang punggung di skuad Kolombia pada Piala Dunia 2018 yang cukup menggentarkan lawan.

Kesebelasan Jepang lolos ke Rusia setelah memuncaki grup B kualifikasi PD 2018 zona Asia dibawah pelatih Vahid Halilhodzic. Dua bulan menjelang PD 2018 Halilhodzic dipecat oleh federasi sepakbola Jepang JFA karena dianggap tidak mampu menampilkan permainan Jepang yang meyakinkan. 

Keputusan ini cukup mengejutkan mengingat pengalaman Halilhodzic mengantarkan kesebelasan Aljazair pada PD 2014 lolos hingga babak 16-besar dengan permainan yang menjanjikan dengan mampu menahan kesebelasan Rusia di fase grup dan memaksa Jerman bermain dalam babak perpanjangan waktu. Sebagai gantinya, JFA menunjuk Akira Nishino.

Pencapaian terbaik Jepang diraih pada PD 2002 dan 2010 saat mereka bisa menembus babak 16-besar. Pada PD 2002 saat menjadi tuan rumah mereka mampu mengalahkan Rusia dan Tunisia serta menahan imbang Belgia. Di babak 16-besar langkah Jepang dihentikan kesebelasan Turki. Pada PD 2010 kesebelasan Kamerun dan tim dinamit Denmark mereka kalahkan pada fase grup E. Pada babak 16-besar mereka dikalahkan Paraguay melalui drama adu penalti.

Datang dengan skuad yang tidak jauh dari materi PD 2014, bersaing melawan Kolombia, Polandia, dan Senegal di PD 2018 sepertinya pencapaian Jepang tidak jauh berbeda saat mereka dikalahkan kesebelasan Pantai Gading dan Kolombia di fase grup C

Prediksi pertandingan

Tanpa perubahan berarti pada kedua kesebelasan, Jepang yang menjalani partai perdana fase grup H akan menemui batu karang permainan kesebelasan Kolombia hampir di semua lini.

Barisan pertahanan yang masih mengandalkan permainan Nagatomo-Yoshida-Makino menyisakan beberapa celah kosong ketika harus berhadapan dengan gelandang serang energik  Kolombia Rodriguez di kanan dan Cuadrado di kiri. Peran kedua pemain bagi klubnya sejauh ini cukup penting. Rodriguez memberikan kontribusi yang cukup besar bagi Real Madrid dan klub yang saat ini dibelanya Bayern Munchen. Sementara Cuadrado dengan permainannya yang elegan, membuat klub yang dibelanya Juventus hampir-hampir tidak tersentuh dari klub lain di Liga Italia.

Patut ditunggu pertarungan lapangan tengah yang akan mempertemukan kreativitas Kagawa-Hasebe-Honda melawan Zapata-Sanchez-Aquilar. Di tangan pelatih Jose Pekerman yang menggantikan Hernan Dario Gomez, permainan Kolombia menjadi lebih atraktif seperti permainan Argentina yang memaksimalkan kedua sayapnya serta lini kedua. Permainan trio Zapata-Sanchez-Aquilar menjadi pusat serangan dan pertahanan untuk mengalirkan bola langsung ke jantung pertahanan lawan ataupun umpan-umpan silang melalui kedua sayapnya.

Lini depan kedua kesebelasan memiliki kekuatan yang relatif berimbang untuk menggedor barisan pertahanan lawan. Duet Falcao-Bacca sejauh ini telah banyak menyumbang gol bagi Kolombia. Ditambah dengan gelandang serang Rodriguez yang memiliki kemampuan mencetak gol dari lini kedua, Kolombia memiliki variasi serangan yang bisa merepotkan barisan pertahanan Jepang. Meskipun kerap mencetak gol, produktivitas Kagawa-Okazaki-Honda masih harus diuji lagi ketika menghadapi tim-tim kuat seperti Kolombia.

Satu kerugian kesebelasan Jepang adalah pergantian pelatih beberapa bulan menjelang perhelatan PD dimulai. Bagaimanapun filosofi permainan kesebelasan Jepang saat ini adalah warisan Halilhodzic. Pergantian pelatih sedikit banyak akan berpengaruh pada kekuatan dan soliditas tim. Ini akan menjadi pertaruhan Akira Nishino untuk memberikan hasil terbaik sekaligus membuktikan bahwa penunjukan dirinya oleh JFA bukanlah sebuah keterpaksaan. Tugas berat Akira Nishino yang harus menghadapi taktik-strategi permainan Kolombia yang sudah diracik Jose Pekerman sejak 2012.

Jadwal pertandingan

Kesebelasan Jepang akan mengawali pertandingan fase grup G melawan Kolombia di Mordovia Arena, Saransk Selasa (19/6) pukul 15.00 waktu setempat atau Selasa (19/6) pukul 19.00 WIB.

Perkiraan susunan pemain:

Jepang (4-2-3-1) : Kawashima (gk), Sakai, Makino, Yoshida, Nagatomo, Hasebe, Yamaguchi, Honda, Kagawa , Haraguchi, Osako/Okazaki. | pelatih: Akira Nishino

Kolombia (4-4-2) : Ospina (gk), Aries, Zapata, Murillo, Mina, Rodriguez, Aguilar, Sanchez, Cuadrado, Bacca, Falcao. | pelatih: Jose Pekerman

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home