Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 07:41 WIB | Jumat, 28 Agustus 2015

Ribuan Tentara Diturunkan Pascakerusuhan Terburuk di India

Ribuan Tentara Diturunkan Pascakerusuhan Terburuk di India
Diperkirakan 500 ribu orang ikut berpartisipasi dalam unjuk rasa terburuk di India, yang berlangsung di Ahmedabad, Selasa 25 Agustus 2015 (Foto: AP)
Ribuan Tentara Diturunkan Pascakerusuhan Terburuk di India
Polisi India berpatroli (Foto: AP)

AHMEDABAD, SATUHARAPAN.COM - Ribuan tentara India berpatroli di negara bagian Gujarat pada hari Kamis (27/08) setelah sedikitnya sembilan orang termasuk seorang petugas kepolisian tewas dalam kerusuhan terburuk yang melanda negara bagian India tersebut, yang menjadi basis Perdana Menteri India Narendra Modi selama lebih dari satu dekade terakhir.

Sejumlah sekolah ditutup saat pihak berwenang memberlakukan jam malam di sejumlah area yang terdampak paling parah akibat kerusuhan selama dua hari di Kota Ahmedabad, yang dihuni sekitar setengah juta anggota kasta Patidar. Mereka tidak terima atas penahanan pemimpin mereka, Hardik Patel.

Para demonstran membakar mobil, bus dan kantor kepolisian pada Selasa malam setelah Hardik Patel ditahan. Ppemimpin  gerakan massa ini menuntut perlakuan khusus bagi kasta Patidar untuk mendapatkan pekerjaan dan berkuliah di universitas.

Kasta Patidar atau Patel merupakan salah satu kasta paling berpengaruh di negara bagian tersebut, namun mereka harus bersaing keras dengan kasta lebih rendah demi mendapatkan pekerjaan.

India mengesampingkan kuota posisi pekerjaan di pemerintahan dan mahasiswa universitas untuk beberapa kasta di bawah kebijakan yang bertujuan memasukkan korban perlakuan diskriminasi terburuk ke dalam arus utama.

Namun kebijakan tersebut memicu penolakan dari sejumlah lapisan masyarakat lain yang merasa kebijakan tersebut merugikan mereka.

Menurut laporan berbagai media, unjuk rasa yang berlangsung pada Selasa (25/8) itu, lebih dari 500.000 orang ikut berpartisipasi. Namun, unjuk rasa yang menuntut keadilan itu, berubah menjadi kerusuhan dan  kekerasan massa, setelah agitator melemparkan batu, melawan polisi dan mencoba membakar rumah menteri negara

Perdana Menteri India, Narendra Modi, telah meminta warga untuk tenang setelah unjuk rasa yang menelan korban tewas enam orang, dan puluhan bus serta kantor polisi dibakar. (AFP/Sydney Morning Herald)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home