Loading...
BUDAYA
Penulis: Tunggul Tauladan 12:07 WIB | Selasa, 15 September 2015

Ribuan Warga Yogya Berebut 4 Kuintal Bakpia

Gunungan Bakpia Lanang menjadi rebutan warga dalam Merti Bakpia 2015 (Foto: Tunggul Tauladan)

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dua buah gunungan, yakni gunungan lanang (laki-laki) dan wadon (perempuan) diarak sepanjang Jalan KS. Tubun, Kota Yogyakarta. Gunungan yang biasanya berupa hasil bumi, kali ini diganti dengan ribuan bakpia seberat 4 kuintal. Usai diarak, bakpia-bakpia tersebut menjadi rebutan ribuan warga.

Prosesi arak-arakan gunungan hingga menjadi rebutan ribuan warga Yogyakarta tersebut menjadi bagian dalam Merti Bakpia 2015. Perhelatan pada Senin (14/9) ini menjadi kali ke-4, sejak pertama diselenggarakan pada 2012 silam di Kelurahan Ngampilan, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, yang selama ini menjadi sentra produksi bakpia.

Menurut Ketua Panitia, Wagiman PW, Merti Bakpia ini merupakan penegas bahwa kawasan Pathuk yang berada di Kelurahan Ngampilan, selama ini memang dikenal sebagai sentra industri bakpia. Di luar itu, selama ini bakpia telah menjadi salah satu instrumen penting dalam menggerakkan perekonomian warga.

“Di sini terdapat lebih dari 100 pengusaha bakpia, mulai dari Usaha Kecil Mandiri (UKM) hingga skala besar. Bakpia turut menggerakkan perekonomian karena ibu-ibu rumah tangga juga turut memproduksi bakpia,” kata pria yang juga menjadi salah satu pengusaha bakpia di Ngampilan ini.

Di sisi lain, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, dalam sambutannya mengatakan bahwa bakpia selama ini telah menjadi salah satu ikon kuliner dari Yogyakarta. Oleh karena itu, Haryadi berharap bahwa kualitas bakpia dapat lebih ditingkatkan.

“Bakpia telah menjadi ikon kuliner Yogyakarta. Berwisata ke Yogyakarta belum lengkap rasanya jika tidak membawa pulang oleh-oleh bakpia. Oleh karena itu, saya berharap kualitasnya dapat lebih ditingkatkan lagi. Mari kita lestarikan dan tingkatkan terus rasa bakpia,” ujar Haryadi.

Merti Bakpia 2015 ini mengambil tema “Bakpia Manunggal Jati”, yang mengandung arti hubungan yang baik antardua etnis, yaitu Jawa dan Tionghoa. Tema tersebut terwujud dalam arak-arakan gunungan yang dikawal oleh bregodo (prajurit) dengan naga China (liong).

Dalam perhelatan kali ini, panitia sengaja membuat sebanyak empat kuintal karena disesuaikan dengan perhelatan yang ke-4 kalinya. Lewat bahan seberat 4 kuintal tersebut, dibuat tak kurang dari 8.000 buah bakpia yang dibagi menjadi dua gunungan, yaitu gunungan lanang dan wadon

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home