Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 14:51 WIB | Kamis, 03 Maret 2016

Rugby Dilarang di Sekolah Inggris

Ilustrasi permainan rugby di Essex Inggris. (Foto: theguardian.com)

LONDON, SATUHARAPAN.COM – Tim dokter dan pakar kesehatan, telah menulis surat terbuka kepada pemerintah Inggris, supaya melarang pertandingan rugby di sekolah. Mereka mengingatkan resiko luka serius yang besar di antara para pemain di bawah usia 18 tahun, dan mengatakan sekolah seharusnya beralih ke permainan rugby sentuh atau non-kontak, yang tidak sedemikian berbahaya.

Dalam surat terbuka yang ditujukan kepada para menteri, kepala petugas medis dan komisioner anak-anak itu, rugby digambarkan sebagai “olahraga yang menimbulkan dampak tabrakan paling besar”.

Mereka yang menandatangani surat terbuka itu, mencakup pakar olahraga, akademisi, dokter dan pakar kesehatan masyarakat, yang mengatakan “mayoritas luka-luka yang terjadi dalam kontak atau tabrakan saat olahraga rugby itu, mencakup upaya menangkap dan melempar bola “, seperti yang diberitakan voaindonesia.com

Surat itu menambahkan, luka-luka itu mencakup patah tulang, pergeseran tulang bahu, cedera tulang belakang dan luka-luka di bagian kepala yang bisa menimbulkan dampak jangka pendek, seumur hidup dan konsekuensi berakhirnya kehidupan bagi anak-anak”.

Surat itu adalah, tahap pertama dari kampanye yang akan mencakup sebuah petisi di situs change.org yang, jika menerima 100.000 tanda tangan, akan memicu pertimbangan perdebatan oleh anggota parlemen tentang masalah ini.

Rugby merupakan bagian wajib dari kurikulum pendidikan jasmani dari usia 11 di sekolah-sekolah terutama untuk anak laki-laki.

Di dalam surat tersebut, ditemukan kata gegar otak berulang kali,  telah menyebabkan gangguan kognitif, yang berhubungan dengan masalah seperti depresi, kehilangan memori dan kemampuan verbal berkurang. Anak-anak yang cedera  juga membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih ke tingkat normal untuk ingatan, kecepatan reaksi dan gejala pasca-concussive.

Para penandatangan termasuk Prof Allyson Pollock, seorang profesor penelitian kesehatan masyarakat, dan kebijakan di Queen Mary University of London, yang telah berkampanye tentang bahaya olahraga rugby.

Allyson Pollock berkata: "Orang tua berharap, negara untuk menjaga anak-anak mereka ketika berada di sekolah. Rugby adalah olahraga yang menyebabkan benturan fisik antar pemainnya, yang berdampak cedera tubuh,  seperti gegar otak, tidak adanya sistem pengawasan dan strategi pencegahan primer, hal ini sangat  mengkhawatirkan.” Seperti yang dikutip dari theguardian.com

Eric Anderson, seorang profesor olahraga, maskulinitas dan seksualitas di University of Winchester, mengatakan penandatangansurat tersebut, tidak memiliki pertentangan dengan olahraga rugby, tapi dengan bentuk tabrakan yang terjadi dalam olahraga tersebut.

"Anak-anak sekolah tidak boleh dipaksa untuk berbenturan dengan anak-anak lain sebagai bagian dari kurikulum nasional untuk pendidikan jasmani," katanya. "Pendekatan yang lebih masuk akal adalah untuk bermain tag rugby atau rugby sentuh (menyentuh dengan tangan)."

Rugby Football Union mengatakan, keselamatan pemain sangatlah penting, dan para pemain perlu diperkenalkan versi baru untuk permainan ini, supaya lebih aman. juru bicara Rugby Football Union mengatakan, telah melakukan pencegahan cedera dan penelitian surveilans pada sekolah, serta melaksanakan program bimbingan dikenal sebagai RugbySafe.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home