Loading...
BUDAYA
Penulis: Sabar Subekti 12:31 WIB | Kamis, 18 Mei 2023

Rusia Perintahkan Tangkapan Produser dan Sutradara Kang Kritik Perang Ukraina

Sutradara Andrey Zvyagintsev dan Alexander Rodnyansky, kanan, berpose untuk fotografer setelah menerima penghargaan Film Terbaik Kompetisi Resmi untuk film mereka 'Loveless' di Penghargaan Festival Film London di London, pada 14 Oktober 2017. Pengadilan Moskow telah memerintahkan penangkapan terhadap produser film terkemuka Alexander Rodnyansky dan sutradara teater Ivan Vyrypaev karena "menyebarkan informasi palsu" tentang tentara Rusia. (Foto: dok. Vianney Le Caer/Invision/AP)

MOSKOW,SATUHARAPAN.COM-Pengadilan Moskow, Rusia, telah memerintahkan penangkapan produser film terkemuka Alexander Rodnyansky dan sutradara teater Ivan Vyrypaev karena "menyebarkan informasi palsu" tentang tentara Rusia.

Sidang pengadilan awal terhadap Rodnyansky dan Vyrypaev diadakan pada 27 April, tetapi tidak dilaporkan oleh pengadilan hingga hari Rabu (17/5).

Menurut layanan pers pengadilan, Rodnyansky dan Vyrypaev, yang berada di luar Rusia, akan ditahan setelah otoritas Rusia berhasil menahan mereka atau membuat mereka diekstradisi. Kementerian Dalam Negeri Rusia juga menempatkan Vyrypaev dalam daftar buronan federal.

Rodnyansky kelahiran Kiev telah menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di sinema Rusia dalam beberapa dekade terakhir. Dia meninggalkan Rusia setelah dimulainya invasi besar-besaran negara itu ke Ukraina pada Februari 2022 dan telah berulang kali berbicara secara terbuka menentang perang tersebut.

Pada Oktober 2022, Kementerian Kehakiman Rusia menyatakan Rodnyansky sebagai "agen asing".

Dramawan populer, sutradara dan aktor Vyrypaev telah tinggal dan bekerja di Warsawa selama beberapa tahun dan juga berbicara menentang invasi Rusia ke Ukraina.

Juga pada hari Rabu, pengadilan Moskow menjatuhkan hukuman tujuh tahun penjara kepada tokoh oposisi dan aktivis anti-perang Mikhail Krieger.

Krieger ditangkap pada November atas tuduhan membenarkan terorisme dan menghasut kebencian dengan ancaman kekerasan, terkait dengan postingan media sosial dari tahun 2020 di mana dia memuji penyelenggara serangan di gedung Layanan Keamanan Federal dan merujuk pada hukuman gantung Presiden Rusia, Vladimir Putin. Jaksa penuntut pada hari Selasa meminta hukuman sembilan tahun.

Di pengadilan, sesaat sebelum hukumannya, Krieger mengatakan bahwa dia dituntut karena "posisi anti perang dan sekarang secara terbuka pro Ukraina."

Sejak Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2022, pemerintah telah melakukan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat yang tidak terlihat sejak era Uni Soviet.

Kampanye represi Kremlin telah mengkriminalisasi kritik terhadap perang. Selain denda dan hukuman penjara, para tertuduh telah dipecat, masuk daftar hitam, dicap sebagai "agen asing" atau melarikan diri dari Rusia. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home