Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 17:07 WIB | Minggu, 20 Juli 2014

Rusia Tuai Kritikan Terkait Insiden MH17

Perdana Menteri Australia Tony Abbott (tengah) dan istrinya Margaret (kanan) menghadiri ibadah untuk mendoakan korban pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 di St. Mary's Catherdral di Sydney pada 20 Juli 2014. Abbott pada 19 Juli mengatakan Rusia tidak boleh cuci tangan atas tragedi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines di Ukraina. Sementara itu di Australia bendera dikibarkan setengah tiang untuk memperingati warga negaranya yang tewas dalam musibah tersebut. (Foto: AFP)

GRABOVE, SATUHARAPAN.COM - Para pemimpin dunia terus meningkatkan tekanan terhadap Rusia pada Minggu untuk menekan pemberontak di timur Ukraina untuk mengizinkan para penyidik mengakses lokasi jatuhnya pesawat MH17.

Upaya penyelamatan terhambat karena pemberontak tidak memperbolehkan para pengawas internasional mendapatkan akses penuh dan jasad beberapa penumpang dari 298 orang di pesawat itu belum dipindahkan.

Ukraina telah mengingatkan pemberontak, yang dituduh Kiev dan AS telah menembak pesawat tersebut dengan rudal, untuk tidak menghilangkan bukti penting di sepanjang perbatasan dengan Rusia.

Menlu AS John Kerry mengatakan kepada Menlu Rusia Sergei Lavrov bahwa Washington sangat mengkhawatirkan fakta bahwa penyidik ditolak mendapatkan akses punuh ke lokasi jatuhnya pesawat selama dua hari berturut-turut.

Kerry yang didukung Inggris, Belanda, Malaysia, Australia dan Prancis serta Ukraina meminta Presiden Vladimir Putin untuk ikut turun tangan dalam penyelidikan tersebut. (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home