Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 18:57 WIB | Selasa, 02 Februari 2016

Salah Perhitungan, Proyek Kereta Cepat Hong Kong Terancam Dihentikan

Ilustrasi: jaringan MRT di Hong Kong (Foto: channelnewsasia.com)

HONG KONG, SATUHARAPAN.COM - Di tengah kontroversi kereta cepat di Indonesia, berita kurang baik berembus dari Hong Kong. Proyek kereta cepat yang akan menghubungkan Hong Kong dengan jaringan kereta cepat nasional Tiongkok itu, ternyata mengalami pembengkakan biaya di luar perkiraan. Akibatnya, penyelesaian proyek akan mengalami penundaan.

Bahkan, apabila tambahan dana yang diperlukan tidak turun hingga akhir Februari ini, proyek tersebut terancam dihentikan yang mengakibatkan 7.000 pekerja konstruksi akan dirumahkan.

The Express Rail Link, nama proyek yang dikelola oleh Mass Transit Railway (MRT) Hong Kong, tersebut awalnya direncanakan rampung pada akhir tahun 2015. Tetapi dipastikan tidak akan dapat memenuhi target itu dan diundur menjadi kuartal ketiga tahun 2018.

Proyek kontroversial yang dimulai pada tahun 2010 ini, akan tertunda penyelesaiannya berkaitan dengan anggaran yang ternyata melebihi perkiraan. Perusahaan pengelolanya telah meminta tambahan dana kepada pemerintah Tiongkok sebesar HK$ 19,42 miliar atau US$ 2, 5 miliar. Pemerintah Tiongkok adalah pemegang 76 persen saham di MTR. Ini merupakan tambahan dari anggaran semula sebesar HK$ 65 miliar.

Lincoln Leong, CEO MTR yang baru bertugas tahun lalu setelah kontrak pendahulunya diputus, mengatakan konstruksi proyek tersebut terbukti lebih sulit daripada yang diharapkan. Kurangnya tenaga kerja di Hong Kong juga ikut sebagai faktor.

"Kekurangan tenaga kerja di Hong Kong telah menaikkan biaya konstruksi secara signifikan," kata Leong, sebagaimana dilansir oleh channelnewsasia.com.

"Jika membandingkan indeks biaya konstruksi dari tahun 2010 ke 2014, terdapat kenaikan sekitar 50 hingga 60 persen," lanjut dia.

Pemegang saham perusahaan akan mengadakan rapat untuk memutuskan hal ini. Namun, permintaan dana ini hanya akan dipenuhi bila disetujui oleh Komite Keuangan di Dewan Legislatif Hong Kong.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home