Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 15:02 WIB | Sabtu, 13 Mei 2023

Sambut Waisak, 31 Bhante Berjalan Kaki dari Thailand ke Candi Borobudur

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi, melepas keberangkatan 31 Bhante Thudong dari Thailand, yang berjalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur, Kamis (11/5). (Foto: Humas Kemenag)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi, melepas keberangkatan 31 Bhante Thudong dari Thailand di kantor Kementerian Agama, Jakarta, hari Kamis (11/5/2023). Mereka akan melanjutkan perjalanan menuju Candi Borobudur.

Thudong merupakan perjalanan ritual para Bhante yang dilakukan dengan berjalan kaki ribuan kilometer. Mereka memulai perjalanan ini pada 23 Maret 2023 dari Nakhon Si Thammarat, Thailand melewati Malaysia, Singapura, dan tiba Batam pada 8 Mei lalu.

Sebelumnya, para Bhante Thudong ini diterima Dirjen Bimas Buddha di lantai 16 Kantor Kementerian Agama Jalan MH. Thamrin No. 06 Jakarta Pusat. Supriyadi menyampaikan selamat datang dan terima kasih kepada panitia atas kerja kerasnya sehingga kegiatan yang telah dirancang cukup lama dapat berjalan dan berlangsung dengan baik dan lancar.

Dikatakan, hubungan antara Indonesia dengan Thailand cukup baik. Sangharaja pernah menyerahkan dua Rupam Buddha untuk vihara di Indonesia . “Itu sebagai bukti kelanjutan kerja sama yang baik antara pemerintah Thailand dan Indonesia,” katanya.

Dia berharap perjalanan penuju Candi Borobudur berlangsung dengan lancar dalam lindungan para Buddha Bodhisattva. “Semoga tekad bapak dan ibu semua bisa menjadikan seluruh harapan dapat diraih dan dijadikan sebagai pemahaman atas kita dalam menyambut dan memperingati Tri Suci Waisak. Detik-detik Waisak di Indonesia akan dirayakan pada pukul 10:40 WIB (pada 4 Juni 2023). Mudah-mudahan kita dapat melaksanakan dan mendapatkan berkah dari apa yang kita peringati dan kita rayakan,” kata Supriyadi.

Bhante Dhammavuddho menjelaskan bahwa Thudong merupakan tradisi berjalan yang sudah berlangsung sejak dahulu. Zaman Sang Buddha, belum ada vihara, belum ada tempat tinggal para Bhante. Oleh sang Buddha, para Bhante diberi kesempatan tinggal di hutan, gunung, atau gua.

“Jadi dalam setahun, mereka akan berjalan seperti ini selama empat bulan untuk melaksanakan tradisi ini. Kebetulan karena di Indonesia ada Candi Borobudur, bertepatan Hari Raya Waisak, dan mereka jalan dari Thailand,” katanya dikutip laman Kemenag.

Bhante berharap selama perjalananan, mereka melatih kesabaran. Sebab, Sang Buddha mengajarkan bahwa kesabaran adalah praktik dhamma yang paling tinggi. “Mereka terkena panas, hujan, dan ini juga makan satu hari satu kali dan minuman seadanya,” kata Bhante.

Sebelum dilepas keberangkatannya, para Bhante melakukan puja bakti di Cetiya Jambala Jaya. Mereka menerima Pindapata dari pegawai Bimas Buddha dan pegawai lainnya. Mereka lalu melanjutkan perjalanan dari Kementerian Agama Jalan MH. Thamrin Jakarta Pusat menuju ke Candi Borobudur dengan melewati jalan raya Bekasi, Cirebon, Semarang dan sampai di Magelang. Mereka akan mengikuti perayaan Waisak 2567 BE /2023 pada 4 Juni 2023.

Perwakilan Manajemen PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Emilia Eny Utari mengatakan agenda seperti ini merupakan sesuatu yang luar biasa. Perayaan Waisak tahun ini menjadi berbeda seiring kegiatan spiritual Thudong yang baru pertama kali.

“Kami dari manajemen candi tentunya sangat memberikan apresiasi dan nanti pada saat tiba di Candi Borobudur, kami dari Manajemen, Direksi akan menyambut khusus, untuk sekaligus bisa memberikan kesempatan, melakukan puja, naik ke Candi Borobudur. Nanti kita akan atur. Mudah-mudahan semua apa yang menjadi harapan bhante peserta Thudong bisa mendapatkan kelancaran tiba dengan selamat, sehat selalu,” kata Emilia Eny Utari.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home