Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 00:22 WIB | Minggu, 04 Januari 2015

Schumacher Teteskan Air Mata Mendengar Suara Anaknya

Penggemar Michael Schumacher berkumpul di luar rumah sakit di Greenoble Prancis, merayakan ulang tahun ke-45, tahun lalu. (Foto: telegraph.co.uk)

JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Setahun lebih menjalani perawatan medis akibat kecelakaan saat bermain ski, laporan terbaru mengatakan Michael Schumacher sekarang meneteskan air mata ketika mendengar suara istri dan anak-anaknya.

Minggu lalu sesama mantan pembalap Philippe Streiff mengatakan juara tujuh kali Formula Satu itu "mulai mengenali orang-orang terdekatnya".

Sebuah artikel di surat kabar Italia Corriere della Serra mengatakan Schumacher meneteskan air mata ketika ia mendengar suara anggota keluarganya, terutama suara-suara orang yang dicintainya.

 "Schumi menangis dan kadang-kadang misterius..," kata Corriere della Serra.

"Dia menangis ketika ia mendengar anak-anaknya, suara istrinya, anjingnya. Dalam keheningan ruangan itu, air matanya menetes di wajah saat mendengar suara yang dikenal. Kita memiliki air matanya, indranya terbuka," tulis laporan itu.

"Michael bisa membuka matanya tapi sering tatapannya kosong. Beberapa kali ia mampu mengenali wajah-wajah keluarganya namun dia tidak bisa berkomunikasi dengan mereka," tambah Corriere della Serra.
 
"Dia tidak bisa berbicara dan tidak mampu melakukan gerakan-gerakan secara mandiri. Dia bereaksi terhadap rangsangan eksternal tetapi untuk saat ini hanya dapat menjawab suara yang familiar dengan hanya membuka matanya."

Schumacher, genap berusia 46 tahun pada hari Sabtu (3/1) ini. Dia direhabilitasi di rumahnya di Lake Geneva, Swiss, bersama istrinya Corinna, putrinya Gina Maria dan anak Mick.

Schumacher keluar dari kondisi koma pada bulan Juni, dan diizinkan meninggalkan rumah sakit pada bulan September 2014, sembilan bulan setelah mengalami cedera kepala berat dalam kecelakaan ski di Meribel, Alpen, Prancis. (telegraph.co.uk)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home