Sekjen PBB: Islamofobia Picu Terorisme

RIYADH, SATUHARAPAN.COM – Islamofobia (sentimen anti-Islam) di sejumlah negara di dunia menyulut terorisme, menurut pernyataan sekretaris jenderal PBB dalam kunjungan ke Arab Saudi, Minggu (12/02).

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengungkapkan hal itu kepada awak media usai berdialog dengan Raja Arab Saudi Salman, Putra Mahkota dan Menteri Dalam Negeri Mohammed bin Nayef dan Wakil Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

“Salah satu hal yang memicu terorisme adalah ungkapan perasaan dan kebijakan Islamofobia serta ujaran kebencian Islamofobia di sejumlah negara,” ujar Guterres dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al Jubeir.

“Hal ini terkadang menjadi dukungan terbesar bagi Daesh (ISIS) untuk membuat propaganda mereka,” ujar Guterres mengenai kelompok ekstremis yang telah membuat onar di Irak dan Suriah tersebut.

ISIS juga mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian serangan berdarah di Arab Saudi dan Eropa.

Para politikus anti-imigran termasuk politikus Prancis Marine Le Pen kian populer setelah para imigran membanjiri Eropa, terutama imigran muslim yang mengungsi akibat perang di Suriah dan berbagai belahan dunia lain.

Dekret tersebut juga melarang pendatang asal Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman selama 90 hari. Para pengungsi Suriah dilarang masuk tanpa batas waktu yang ditentukan.

Namun, dekret tersebut menghadapi rintangan dan pada Kamis pekan lalu pengadilan tinggi memutuskan secara aklamasi menangguhkan peraturan tersebut.(Ant)

Editor : Eben E. Siadari