Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 12:49 WIB | Jumat, 15 Juli 2016

Serangan di Nice Terjadi Ketika Prancis Akan Cabut Keadaan Darurat

Presiden Prancis, Francois Hollande. (Foto: Ist)

PARIS, SATUHARAPAN.COM – Presiden Prancis, Francois Hollande, pada hari Kamis (14/7) mengumumkan akan berakhirnya keadaan darurat negara itu pasca serangan teror di Paris bulan Novemer lalu. Namun rencana itu dibatalkan dan diputuskan diperpanjang tiga bulan setelah serangan teror di kota Nice pada hari yang sama ketika rencana itu diumumkan.

Hollande mengatakan bahwa keadaan darurat yang dinyatakan Prancis setelah serangan mematikan di Paris akan berakhir akhir bulan ini. Dia berbicara pada liburan nasional 14 Juli, seperti dikutip AFP.

Keputusan yang diambil setelah serangan pada 13 November tidak akan diperpanjang melampaui 26 Juli, karena keamanan dengan memperkuat hukum di Prancis telah diadopsi pada bulan Mei.

"Kami harus memperpanjang keadaan darurat sampai kita yakin bahwa hukum memberi kita cara untuk melawan ancaman teroris secara efektif," katanya dalam sebuah wawancara televisi Bastille Day.

Undang-undang baru "memberi kita alat yang, tidak sebanding dengan keadaan darurat, memberikan kita sarana untuk mengawasi orang-orang tertentu secara administratif," tambahnya.

"Kita tidak bisa memperpanjang keadaan darurat selamanya. Itu tidak masuk akal. Itu berarti bahwa kami tidak lagi sebagai republik dengan undang-undang yang dapat diterapkan dalam segala situasi," katanya. Namun dia mengakui bahwa ancaman "tetap ada."

Hollande menyatakan keadaan darurat pada malam 13 November setelah serangan yang menewaskan 130 orang. Keputusan itu diperpanjang tiga kali oleh parlemen, terutama terkait pertandingan sepak bola Piala Euro-2016, dan balap sepeda Tour de France.

Dengan adanya serangan di Nice yang menewaskan sedikitnya 77 orang dan seratus lebih terluka. Serangan di Nice pada kamis (14/7) malam dilakukan dengan sebuah truk yang menyeruduk dengan kecepatan tinggi pada kerumunan orang yangmenyaksikan pesta kembang api. Di dalam truk itu ditemukan juga senjata dan granat.

Sejauh ini belum ada informasi yang jelas tentang pelaku dan kemungkinan kelompok atau jaringan yang terlibat. Prancis sendiri mengalami berbagai serangan teror dalam dua tahun ini sejak serangan pada kantor majalah satire Charlie Hebdo di Paris.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home